SuaraRiau.id - Pemkab Siak tengah gencar gencarnya membangun sejumlah infrastruktur untuk mempermudah pelayanan masyarakat hingga pembangunan destinasi wisata baru yang modern.
Terbaru, Pemkab melalui Dinas PU Tarukim Siak membangun skywalk alias jembatan kaca yang diberi nama Jembatan Tengku Buwang Asmara.
Kepala Dinas PU Tarukim Siak Irving Kahar memastikan bahwa kaca yang dibuat untuk skywalk tersebut sangat aman untuk dinaiki para pengunjung.
"Kaca untuk jembatan skywalk tersebut sudah melalui uji dari laboratorium. Kaca sepanjang 18 meter itu dibuat tiga lapis, dengan kekuatan perlapisnya berbeda, kalau ditotal kekuatan kaca itu bisa menahan 17,5 ton beban terpusat," kata Kadis PU Tarukim Siak, Irving Kahar beberapa waktu lalu.
Jembatan ini dibangun dengan tiga tahap, memanjang dari Kampung Tengah ke arah Kampung Benteng Hulu, Kecamatan Mempura. Skywalk itu sepanjang satu kilometer.
Skywalk itu dalam pembangunan tahap ke dua, di atasnya ada spot sepanjang 18 meter full dengan kaca. Artinya, hal tersebut sangat menguji adrenalin para wisatawan yang berkunjung ke Siak dan menaiki Jembatan Tengku Buwang Asmara itu.
Disinggung soal kaca, berdasarkan hasil lab, Irving menyatakan jika kaca itu punya beban terpusat ditekan 9,3 ton baru bisa pecah.
Menurutnya hal itu berada pada lapisan terbawah yakni lapisan kaca ke tiga, kemudian ada tambahan beban 4,2 ton dilapis ke dua. Sementara untuk lapis pertama baru pecah pada beban 4 ton.
"Memang tak diminta, namun jika hal buruk terjadi dan terjadi pecah, maka kaca itu tidak pecah dalam kondisi berhambur sehingga tidak melukai orang," jelas Irving.
Kaca itu semakin diperkuat dengan laminated SGP, sehingga jika terjadi pecah laminated itu membuat kaca tidak berhambur.
“Dengan 17,5 ton kaca tadi itu tidak amblas ke bawah. Meski pecah semua, masih bisa dinaiki 3 orang. Artinya masih bisa melakukan evakuasi,” sebutnya.
Ditambahkan Irving, secara kontruksi Skywalk dibangun dengan sangat aman, sehingga masyarakat dan pengunjung tak perlu risau akan kekuatan jembatan tersebut jika berada di atasnya.
Bahkan, Skywalk Tengku Buwang Asmara tersebut dibangun dengan kekuatan lebih kuat dari Jembatan Kaca Seruni Point yang ada di Bromo.
"Nanti ada kita buktikan bahwa kaca itu benar-benar sangat kuat. Sebelum dipasang, kacanya kami tes dahulu sehingga kaca tersebut bisa dipastikan dengan aman saat dinaiki," tambahnya.
Menguji nyali
Irving mengungkapkan bahwa untuk menikmati sensasi di atas jembatan kaca sepanjang 18 meter itu, ia menyarankan para pengunjung untuk datang pada malam hari.
Sebab, selain menguji nyali, para wisatawan akan dimanjakan dengan kemerlip lampu yang bikin semakin indah Skywalk Tengku Buwang Asmara tersebut.
"Jembatan itu sangat menguji nyali, kalau ada phobia untuk berhati-hati. Kami sarankan agar berkunjung pada malam hari agar dapat menikmati sensasi yang semakin luar biasa dengan hiasan kemerlip lampu," lanjut Irving.
“Apalagi jika malam hari para pengunjung bisa melihat indahnya Rainvorteix yakni pusaran air hujan di atas jembatan kaca tersebut,” tambahnya.
Diharapkan Irving, pembangunan jembatan kaca tersebut dapat menarik wisatawan ke Siak, sehingga promosinya harus benar-benar sampai menyentuh ke masyarakat.
"Kita juga harapkan, ada perputaran ekonomi dari pembangunan jembatan skywalk tersebut. Untuk para pelaku usaha dan masyarakat lokal yang bisa dijadikan ini pembangunan ini momentum untuk memperbaiki kualitas ekonomi," pinta Irving.
Kemudian, kata Irving lebih jauh, pembangunan jembatan kaca tersebut diharapkan memiliki multi efek terhadap perputaran ekonomi warga tempatan dan para pelaku usaha UMKM.
“Jika pengunjung wisatawan datang malam tentunya akan menginap dan belanja, sehingga mampu meningkat gairah ekonomi,” sebutnya.
Ia mengajak sama-sama membesarkan Siak ini, dengan sama sama membangun dan menjaga. Sebab dengan destinasi wisata ini, ekonomi akan bangkit, sebab ada perputaran uang di sana.
Dituturkan Irving, ia menilai masyarakat Siak harus berbangga dengan pembangunan yang ada di Siak. Menurutnya, pembangunan yang saat ini bukan lagi kelas kabupaten melainkan sudah kelas nasional bahkan internasional.
“Niat kota kembar mulai diwujudkan, sehingga tak ada lagi kesenjangan pembangunan antara Mempura dan Siak,” tutur Irving.
Untuk diketahui, Siak sudah memiliki dua jembatan kaca, pertama, jembatan kaca tersebut dibangun dengan tidak full kaca. Karena di sisi kiri kanannya masih ada betonnya.
Jembatan kaca tahap pertama itu sepanjang 50 meter yang sisi kiri dan kanannya ada betonnya, sehingga kaca yang tembus dan terlihat Sungai Siak, hanya bagian tengahnya. Jadi bagi yang tidak kuat, bisa melintasi kaca yang ada betonnya saja.
Sementara, pembangunan jembatan kaca yang tahap kedua ada bagian sepanjang 18 meter dengan full kaca. Sehingga, hal tersebut benar-benar dapat menguji nyali para wisatawan yang berkunjung ke Siak.
Kontributor : Alfat Handri