Heboh Penampakan 3 Harimau di Kebun Sawit Perusahaan Kampar

Kemungkinan besar, harimau tersebut hanya melintas.

Eko Faizin
Minggu, 05 Oktober 2025 | 13:27 WIB
Heboh Penampakan 3 Harimau di Kebun Sawit Perusahaan Kampar
Ilustrasi - Heboh Penampakan 3 Harimau di Kebun Sawit Perusahaan Kampar [HR Online/Istimewa]
Baca 10 detik
  • Masyarakat Kampar dihebohkan dengan penampakan 3 harimau
  • BBKSDA Riau menyatakan kemungkinan harimau itu hanya melintas
  • Warga diminta tak beraktivitas di kebun pada malam hari

SuaraRiau.id - Kabar penampakan 3 ekor harimau menghebohkan warga Desa Penghidupan, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar.

Kepala BBKSDA Riau Supartono menyatakan pihaknya bersama aparat pemerintahan setempat, bergerak ke lokasi yang dikabarkan ada kemunculan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae).

"Petugas BBKSDA Riau diturunkan ke lokasi menindaklanjuti laporan Kapolsek Kampar Kiri Tengah," ujar Supartono, Sabtu (4/10/2025).

Dia menuturkan, penugasan tim gabungan ini untuk melakukan verifikasi dan memastikan kebenaran informasi tersebut.

Dari laporan itu, kata Supartono, ada warga yang melaporkan berjumpa dengan satwa yang diduga harimau di area kebun sawit milik mitra PT Flora Wahana Tirta.

Setelah dilakukan pengukuran lokasi tersebut diketahui berjarak sekitar 45 kilometer dari kawasan Suaka Margasatwa Bukit Rimbang Bukit Baling, habitat alami harimau sumatera.

"Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan dari BBKSDA, kepolisian, dan pemerintah desa langsung turun ke lapangan untuk melakukan identifikasi awal," terang Supartono.

Setibanya di lokasi, tim mewawancarai tiga warga pelapor yakni Hendri Gule, Rito Widodo, dan Andri Miko, yang mengaku melihat tiga ekor harimau pada 28 September 2025 petang.

"Menurut keterangan mereka, satu harimau berukuran dewasa dan dua lainnya masih anakan. Namun karena panik dan takut, warga tidak sempat mengambil foto atau dokumentasi lain," jelas Supartono.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh oleh tim gabungan, tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan harimau, seperti jejak kaki, cakaran, atau kotoran.

Hasil lainnya, tim yang turun ke lokasi melaporkan bahwa tempat pertemuan tersebut merupakan area kebun sawit tanpa tegakan hutan.

Supartono menyampaikan bahwa kemungkinan besar, harimau tersebut hanya melintas. Namun, tim gabungan tetap meningkatkan pengawasan dan memberikan edukasi kepada warga agar waspada.

Sebagai langkah antisipatif, tim BBKSDA memberikan sosialisasi dan imbauan kepada masyarakat serta pihak perusahaan.

Warga diminta tidak beraktivitas sendirian di kebun, terutama setelah pukul 17.00 WIB dan sebelum pukul 07.00 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini