SuaraRiau.id - Wacana menduetkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 terus digaungkan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengemukakan, belum bisa memastikan hal tersebut. Bahkan, ia mengaku masih harus menunggu perkembangan ke depannya.
"Iya ini kita lihat nanti perkembangan," kata Prabowo usai makan siang dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta pada Rabu (1/6/2022).
Sebelumnya, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa mengatakan hal tersebut bisa saja terwujud, namun bergantung pada keserasian atau chemistry.
Terutama, kata dia, ada tidaknya chemistry yang dirasakan Ketua Umum Partai Gerindra.
"Kalau itu kan ada chemistry sendiri kan. Kalau bicara chemistry kan bukan wilayah saya. Wilayah Prabowo sama siapa, kan beliau," kata Desmond di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (30/5/2022).
Desmond sendiri mengaku mengikuti yang menjadi keputusan Prabowo pada akhirnya, menyoal cawapres. Mengingat semua itu memang didasarkan pada kecocokan dan keserasian yang Prabowo rasakan.
"Kalau saya kan apapun yang penting bagi saya sebagai kader Partai Gerindra adalah Pak Prabowo bisa nyalon dengan siapapun," ujarnya.
Sementara itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, pihaknya masih melihat dinamika politik nasional. Apalagi, tahapan pendafataran capres-cawapres baru dibuka secara resmi tahun depan.
Baca Juga:PKB Optimis Gagas Poros Baru Menuju Pilpres 2024, Muhaimin Iskandar: Saya Capresnya
"Ya di dalam berpolitik ini kan yang paling penting pergerakan ke bawah. Partai terus melihat dinamika politik nasional, namun dari tahapan KPU sendiri untuk pencalonan pasangan calon baru pada bulan September tahun depan," kata Hasto ditemui di Kawasan GBK, Jakarta, Jumat (27/5/2022).
Hasto mengatakan, lebih penting saat ini PDIP fokus dulu pada mempercepat pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Karena itu lebih baik energi kita saat ini digunakan untuk mempercepat pergerakan perekonomian rakyat pasca pandemi. Karena sekiranya Pemilu dilaksanakan di dalam suasana ketika ekonomi kita bergerak dengan pergerakan rakyat, maka rakyat akan bergembira di dalam Pemilu tersebut," tuturnya.
Saat ditanya soal bagaimana penjajakan komunikasi untuk membangun koalisi dengan Gerindra, Hasto menjawab jika koalisi itu terjadi maka PDIP berkomitmen tidak akan meninggalkan.
"Sehingga kami meyakini dengan konsistensi PDIP untuk selalu setia di dalam kerja sama sebagaimana telah ditunjukkan pada saat mengusung Pak Jokowi - Ma'ruf Amin, ini yang terus kita perkuat," katanya.