Perut Buaya Mati Isinya Plastik hingga Tabung TV, Bangkai Dibawa ke Jakarta

"Ternyata isinya mengejutkan mulai dari plastik, elektronik hingga benda tajam," ujarnya.

Eko Faizin
Senin, 24 November 2025 | 08:13 WIB
Perut Buaya Mati Isinya Plastik hingga Tabung TV, Bangkai Dibawa ke Jakarta
Buaya raksasa ditangkap di Indragiri Hilir akhirnya mati. [Ist]
Baca 10 detik
  • Buaya besar yang sempat ditangkap dan dievakuasi akhirnya mati.
  • Hewan yang sebelumnya diamankan dari sungai di Inhil dibawa ke Jakarta.
  • Dalam perut buaya ternyata ditemukan banyak jenis sampah.

SuaraRiau.id - Buaya raksasa seberat 585 kilogram (kg) dengan panjang 5,7 meter yang sempat dievakuasi dari Sungai Undan, Kecamatan Reteh Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) akhirnya mati pada Kamis (20/11/2025).

Buaya tersebut sebelumnya dirawat di penangkaran oleh personel Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Inhil sejak 1 November 2025. Hewan reptil jumbo ini diobservasi karena infeksi akibat luka lecet di kedua kaki dan tangan buaya.

DPKP Inhil mengirim bangkai buaya besar tersebut meter ke lembaga konservasi di Jakarta untuk diawetkan. Instansi ini di bawah binaan Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Kehutanan.

"Pengiriman bangkai buaya itu atas permintaan lembaga tersebut untuk preparasi dan diawetkan," kata Kepala DPKP Inhil, Junaidi dikutip dari Antara, Minggu (23/11/2025).

Junaidi mengatakan, sebelum bangkai buaya yang diberi nama "si undan" itu di bawa ke Jakarta, personel DPKP Inhil terlebih dahulu mengeluarkan isi perutnya.

"Ternyata isinya mengejutkan mulai dari plastik, elektronik hingga benda tajam," ujarnya.

Junaidi menyampaikan jika isinya ada 20 kantong plastik, karung goni, tutup minuman kemasan, pisau kecil lengkap dengan gagangnya, dan mata tombak. Bahkan, ada pecahan tabung televisi lama.

Semua benda yang ditemukan di perut buaya tersebut masih utuh. Namun, tidak ada satu pun tulang belulang hewan atau manusia.

"Kemungkinan benda-benda yang tidak bisa dicerna itu penyebab buaya tersebut mati. Bayangkan saja plastik ada 20 kantong, serta karung goni, pisau, mata tombak dan tabung televisi," kata Junaidi.

Kepala DPKP Inhil menjelaskan bahwa bangkai buaya dibawa menggunakan mobil boks pendingin agar tidak terjadi pembusukan.

Bangkai buaya yang sudah dibungkus plastik tersebut dibawa pada Jumat (21/11/2025) pukul 21.00 WIB.

Sebelumnya, buaya itu ditangkap warga beramai-ramai pada 1 November 2025 lalu.

Namun, selama 20 hari di tempat penangkaran, buaya tersebut juga tidak mau makan meski sudah diberi makanan hingga akhirnya mati pada Kamis (20/11/2025). (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini