SuaraRiau.id - Kesebelasan KS Tiga Naga Pekanbaru beradu kuat melawan Muba Babel United FC pada kompetisi Liga 2 Indonesia.
Pertandingan ketiga yang dijalani klub asal Kota Pekanbaru ini berlangsung di Stadion Gelora Jakabaring Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (15/10/2021) pukul 16.15 WIB.
Pada babak pertama, Laskar Lancang Kuning tampak mendominasi jalannya pertandingan. Anak-anak asuh Rozialta Feryandes tersebut berulang kali mencoba mengoyak gawang Muba Babel United. Serangan bertubi-tubi dilakukan, namun belum berhasil.
Memasuki menit-menit akhir babak pertama itu, Muba Babel United yang berjuluk Laskar Ranggonang lebih dulu menjebol gawang Laskar Lancang Kuning lewat umpan para pemainnya.
Gawang yang dijaga oleh Jefri Wibobo itu kebobolan pada menit ke 41. Skor berubah jadi 1-0.
Namun tak butuh waktu lama, pada menit ke 46 lewat sodoran hasil tendangan bebas, Wisnu Nugroho berhasil mengoyak gawang yang dijaga kiper Bima Sakti. KS Tiga Naga menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Hingga turun minum babak pertama, skor sama diperoleh oleh kedua kubu.
Memasuki babak kedua yang jadi penentu hasil pertandingan, KS Tiga Naga kembali mendominasi jalannya laga.
Pada babak ini, Laskar Lancang Kuning berulang kali menyerang dari segala sisi, namun upaya itu masih stagnan.
Skema adu teror juga terjadi selama laga ini. Ritme permainan yang cepat dan menegangkan terjadi antar dua kubu.
Memasuki menit-menit akhir laga, situasi semakin tegang dengan akselerasi dari juru gedor kedua kubu yang mencoba menambah pundi-pundi gol. Namun sayang, hingga pluit berbunyi, skor masih sama 1-1.
Usai laga ini, Manajer KS Tiga Naga, Hidayat mengatakan, bahwa anak-anak asuh Rozialta tersebut tampak drop lantaran wasit yang dinilai kurang profesional dalam memimpin laga tersebut. Namun ia juga mengapresiasi semangat para pemain di lapangan.
"Pemain drop karena wasit tidak profesional dalam memimpin laga. Anak muda, mudah emosi, gak bisa kontrol, akhirnya fokus terganggu karena kepemimpinan wasit," kata dia.
Dia berharap, semoga ke depannya wasit lebih profesional lagi dalam memimpin pertandingan.
Untuk target pada laga selanjutnya, Hidayat mengaku optimis dan menaruh target wajib menang.
"Wajib menang, minimal seri. Jangan sampai kalah," tuturnya.
Di samping itu, dia juga mengakui bahwa para pemain tersebut masih kurang tenang, sering terburu-buru di lapangan.
"Jadi kita sering kehilangan momen terbaik," pungkasnya.
Kontributor : Panji Ahmad Syuhada