Melihat Tradisi Lampu Colok di Siak, Sederhana tapi Tetap Bermakna

Lampu colok biasanya mulai ditampilkan pada malam 27 Ramadhan hingga malam takbiran Idul Fitri.

Eko Faizin
Minggu, 09 Mei 2021 | 16:34 WIB
Melihat Tradisi Lampu Colok di Siak, Sederhana tapi Tetap Bermakna
Lampu colok di Kampung Sabak Permai, Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Siak. Pemuda setempat menjaga tradisi di tengah pandemi. [Suara.com/Alfat Handri]

"Kalau bukan kita siapa lagi yang akan menjaga tradisi ini. Ini tradisi yang harus dijaga sampai kapanpun," kata dia.

Selain itu, dia mengatakan membuat lampu colok juga untuk menghibur para perantau yang pulang untuk merayakan hari idul Fitri di kampung halaman.

"Kita juga ingin kampung ini dikenal yang akan menjadi kebanggaan kami semua," ujarnya.

Itulah salah satu tradisi di Kabupaten Siak. Masyarakat setempat biasa menyebut lampu colok. Dahulu lampu colok banyak ditemukan di berbagai sudut kampung.

Namun belakangan tradisi ini seolah semakin meredup. Besarnya anggaran yang dibutuhkan menjadi salah satu alasan meredupnya tradisi unik tersebut.

Pemerintah seharusnya dapat lebih berperan dalam menjaga tradisi unik ini sehingga tidak tenggelam ditelan zaman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak