Terkuak Alasan Pemukul Imam Masjid di Pekanbaru: Terganggu Suara Ngaji

Pelaku berusia 41 tahun itu diketahui nekat melakukan aksi pemukulan terhadap imam masjid lantaran risih mendengar suara mengaji.

Eko Faizin
Jum'at, 07 Mei 2021 | 14:22 WIB
Terkuak Alasan Pemukul Imam Masjid di Pekanbaru: Terganggu Suara Ngaji
Pelaku pemukul imam masjid di Pekanbaru dibawa polisi. [Dok polisi]

SuaraRiau.id - Seorang pria bernama Deni Ariawan memukul Imam Masjid Baitul Arsy di Komplek Perumahan Widya Graha II Jalan Srikandi Kelurahan Delima, kota Pekanbaru

Pelaku berusia 41 tahun itu diketahui nekat melakukan aksi pemukulan terhadap imam masjid lantaran risih mendengar suara mengaji.

Tindakan tersebut dilakukannya terhadap imam masjid bernama Juhri Asyari saat tengah memimpin salat subuh, Jumat (7/5/2021).

Menurut keterangan polisi yang diperoleh dari pihak keluarga, bahwa pria tersebut mengalami gangguan kejiwaan, sehingga nekat melakukan penganiyaan terhadap imam masjid yang tengah melaksanakan salat subuh berjamaah.

Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya melalui Kapolsek Tampan Kompol Hotmartua Ambarita membenarkan kejadian itu.

"Terhadap yang bersangkutan saat ini masih kita lakukan pemeriksaan di Polsek Tampan," kata Ambarita, Jumat (7/5/2021).

Dijelaskannya, kejadian bermula ketika jamaah sedang melaksanakan salat subuh berjamaah di masjid Baitul Arsy Komplek Perumahan Widya Graha II, Jalan Srikandi, Kecamatan Bina Widya, kota Pekanbaru.

Dengan Imam saat itu bernama Juhri Ashari yang menjadi korban penganiayaan tersebut.

Aksi pemukulan imam masjid terekam CCTV. Terlihat pada rekaman tersebut pada rakaat kedua, jamaah sedang membaca doa Qunut, tiba-tiba masuk seseorang yang tidak dikenal dan langsung menerobos jamaah.

Pelaku langsung menghampiri imam salat dan melakukan penganiayaan tersebut.

"Pelaku sempat mukul pundak saya dan bilang bisa dibetulin gak salatnya, suaranya keras lagi. Setelah ngomong gitu dia langsung menampar saya. Spontan saya mundur dan jamaah langsung mengamankan pelaku," kata Juhri.

Juhri mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil interogasi pihak Kepolisian Polsek Tampan, pelaku mengaku nekat melakukan penganiyaan karena risih mendengar suara ngaji.

"Pelaku tadi ditanya mengapa ia masuk masjid itu, terus dijawab pelaku saat sedang berjalan, ia mendengar suara mengaji, karena risih pelaku langsung mendatangi masjid Baitul Arsy," jelasnya.

Pelaku tersebut rupanya juga tinggal di perumahan Widya Graha II yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Lalu berdasarkan keterangan keluarga yang menyatakan bahwa benar pria tersebut mengalami gangguan jiwa.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak