Mengenal Kenaf, Tanaman Dikira Ganja Sempat Gegerkan Warga Pekanbaru

Tanaman ini rupanya merupakan komoditas ekspor ke Jepang.

Eko Faizin
Minggu, 20 April 2025 | 10:41 WIB
Mengenal Kenaf, Tanaman Dikira Ganja Sempat Gegerkan Warga Pekanbaru
Temuan tanaman kenaf mirip ganja di Pekanbaru [ANTARA/Annisa Firdausi]

SuaraRiau.id - Warga Pekanbaru dihebohkan dengan penemuan tanaman yang mirip ganja di lahan kosong Jalan Arwana, Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai beberapa hari lalu.

Tanaman mencurigakan tersebut ternyata dinyatakan negatif ganja berdasarkan hasil uji cepat laboratorium sementara yang dilakukan pihak kepolisian.

"Tadi sudah dicek juga oleh personel Ditresnarkoba Polda Riau dan Labfor. Hasil uji cepat negatif, tapi masih dipastikan lagi biar tidak salah,” ujar Kasatnarkoba Polresta Pekanbaru AKP Bagus Faria dikutip dari Antara.

AKP Bagus menyebutkan, ada tanaman bernama kenaf yang sekilas sangat mirip dengan ganja. Oleh karena itu, polisi tetap menunggu hasil laboratorium lanjutan sebelum mengambil tindakan lebih jauh.

Baca Juga:Eks Direktur RSD Madani Pekanbaru Tersangka Dugaan Penipuan Rp2,1 Miliar

Tanaman kenaf

Kenaf atau bahasa latinnya, Hibiscus cannabinus merupakan salah satu jenis tanaman penghasil serat selain rosela dan yute. Tanaman ini rupanya merupakan komoditas ekspor ke Jepang.

Kenaf adalah tanaman unik yang masuk dalam keluarga Malvaceae, kerabat dekat dari tanaman-tanaman penghasil tekstil dan minyak, seperti kapas, kembang sepatu, okra, rosela, hingga tembakau.

Mengutip laman pertanian.go.id, bagian dari tanaman kenaf yang dimanfaatkan pada umumnya adalah serat.

Serat yang dihasilkan dari kenaf digunakan untuk bahan baku pembuatan karung goni sebagai pengemas hasil pertanian seperti gula, gabah, beras, kopi, kakao, kopra, lada dan cengkeh.

Baca Juga:Dikawal Polisi, Puluhan Remaja Terlibat Balap Liar Diarak di Jalanan Pekanbaru

Hampir semua bagian tanaman kenaf dapat digunakan untuk bahan baku berbagai industri, seperti: fibre board, geo-textile, soil remediation, pulp dan kertas, tekstil, karpet, kerajinan tangan dan lainnya.

Fibre board dari serat kenaf saat ini digunakan sebagai bahan untuk interior mobil seperti langit-langit, pintu dan dashboard.

Daun kenaf mengandung protein kasar 24 persen. Kandungan tersebut baik untuk pakan ternak unggas. Biji kenaf juga memiliki kandungan lemak 20 persen yang bagus untuk minyak goreng.

Kenaf bagi pembuatan minyak goreng karena banyak mengandung asam lemak tidak jenuh (Oleat dan Linoleat).

Bagian lainnya adalah serat kenaf yang punya nilai jual yang cukup tinggi. Berbagai bagian tanaman lainnya pun bisa dimanfaatkan. Sayangnya, tanaman satu ini tak punya banyak lahan yang bisa digunakan.

Kenaf dapat dikembangkan di lahan-lahan sub optimal, seperti lahan kering, lahan PMK, lahan gambut, lahan pasang surut dan lahan banjir.

Kementerian Pertanian terus berupaya untuk mengembangkan tanaman kenaf, namun sayangnya budidaya kenaf di Indonesa semakin menurun.

Luas areal lima tahun terakhir tinggal 500-1000 hektare. Hal tersebut utamanya karena lahan untuk kenaf harus berkompetisi dengan tanaman pangan seperti padi dan jagung.

Padahal serat kenaf punya nilai jual yang cukup tinggi. Berbagai bagian tanaman lainnya pun bisa dimanfaatkan. Sayangnya, tanaman satu ini tak punya banyak lahan yang bisa digunakan.

Upaya memang harus terus dilakukan oleh pihak-pihak terkait untuk mengembangkan tanaman yang bernilai ekspor tinggi ini. Seluruh bagian kenaf dapat dimanfaatkan dan bernilai ekonomi.

Gegerkan warga Pekanbaru

Sebelumnya, masyarakat digegerkan dengan penemuan diduga ladang tanaman ganja di Jalan Arwana, Kelurahan Tangkerang Barat, Maroyan Damai, Pekanbaru, Jumat sore.

Tanaman ini tumbuh di sebuah tanah kosong di tepi jalan yang tak jauh dari pemukiman warga. Sekitar 100 meter dari lahan ini terdapat bangunan Masjid.

Tampak tanaman mirip ganja tumbuh subur dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Warga yang penasaran pun berhenti untuk melihat lebih dekat tanaman ini.

Belakangan, tanaman mencurigakan tersebut ternyata dinyatakan negatif ganja berdasarkan hasil uji cepat laboratorium sementara yang dilakukan pihak kepolisian.

Tanaman setinggi lebih dari dua meter itu pertama kali ditemukan tumbuh liar di lahan kosong dekat permukiman warga dan hanya berjarak sekitar 100 meter dari masjid.

Warga yang curiga dengan bentuknya melaporkan ke pihak berwajib.

Polisi menyampaikan jika ada tanaman yang mirip ganja yakni kenaf. Tanaman tersebut sekilas sangat mirip dengan ganja.

Oleh karena itu, pihak berwajib tetap menunggu hasil laboratorium lanjutan sebelum mengambil tindakan lebih jauh.

"Kalau nanti hasil laboratorium positif akan diinfokan segera dan kita proses lebih lanjut," tegas AKP Bagus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini