Scroll untuk membaca artikel
Eko Faizin
Selasa, 02 November 2021 | 12:28 WIB
Warga Buantan Besar, Kecamatan Siak, menanam pohon pisang di tengah jalan sebagai wujud protes kepada pemerintah karena jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki. [Suara.com/Alfat Handri]

“Kami selalu ingatkan warga agar selalu berhati hati ketika melintasi jalan rusak yang berdebu ketika kemarau dan tergenang ketika musim hujan,” sebut Arman.

Disampaikan Arman, akses satu-satunya bagi warga yang ingin menuju ke Kecamatan Bungaraya atau warga yang ingin ke Kabupaten Bengkalis itu sudah lama pemda biarkan rusak.

Kerusakan jalan jika dari Siak, dimulai dari Jembatan Cimpur Kampung Langkai sampai jembatan perbatasan Jayapura, Bungaraya.

Lebih lanjut, jalan tersebut pernah dirapikan dengan cara diratakan menggunakan alat berat.

“Kami kira setelah itu langsung kembali diaspal, ternyata dibiarkan dan pengguna jalan kena imbas kerusakan jalan aspal berubah menjadi jalan tanah itu,” jelasnya.

Keluhan yang sama juga disampaikan Ahmad Said (32) warga Kecamatan Sabak Auh.

Dirinya setiap hari melintasi jalan tersebut jika bekerja ke Siak. Ia mengaku tak berani pulang malam dikarenakan kondisi jalan yang rusak parah ditambah dengan tidak adanya penerangan jalan.

"Parah kali rusaknya. Kalau malam tidak ada lampu penerangan. Kalau pakai sepeda motor hati-hati sajalah," kata Ahmad Said.

Diperkirakan Ahmad Said, lubang yang merata disepanjang jalan itu membuat para pelintas harus ekstra hati-hati jika masih berkeinginan menemui keluarga di rumah.

"Lengah sikit aja, habislah kita.bisa bisa kalau tak hati-hati betul bisa melayang nyawa," katanya.

Load More