Waspada Banjir dan Longsor, 8 Wilayah Riau Tetapkan Siaga Bencana Hidrometeorologi

Hal ini bertujuan memastikan kesiapan maksimal dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.

Eko Faizin
Selasa, 09 Desember 2025 | 07:18 WIB
Waspada Banjir dan Longsor, 8 Wilayah Riau Tetapkan Siaga Bencana Hidrometeorologi
Waspada Banjir dan Longsor, 8 Wilayah Riau Tetapkan Siaga Bencana Hidrometeorologi [Antara]
Baca 10 detik
  • Sudah 8 kabupaten/kota di Riau menetapkan siaga bencana hidrometeorologi.
  • Hal ini untuk mencegah banjir dan longsor karena sudah memasuki musim hujan.
  • Sementara empat wilayah lainnya belum mengeluarkan kebijakan serupa.

SuaraRiau.id - Status siaga bencana hidrometeorologi telah ditetapkan 8 daerah di Riau untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor mengingat sudah memasuki musim hujan.

Untuk delapan kabupaten/kota yang sudah menetapkan status siaga hidrometeorologi, yakni Rokan Hulu, Indragiri Hilir, Siak, Kuantan Singingi, Rokan Hilir, Bengkalis, Pekanbaru dan Dumai.

"Ada empat daerah yang belum menetapkan status siaga hidrometeorologi, dari 12 kabupaten/kotadi Riau ini. Kami mengimbau kabupaten/kota yang belum menetapkan jangan sampai setelah kejadian baru ditetapkan," kata Edy Kepala BPBD Damkar Riau, M Edy Afrizal, Senin (8/12/2025).

Keempatnya, yakni Kabupaten Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Kepulauan Meranti. Kepala BPBD mengimbau keempat daerah tersebut segera menetapkan status siaga bencana tersebut.

Menurut Edy, empat daerah itu merupakan daerah yang rawan terjadinya bencana banjir dan longsor.

Termasuk jika pintu waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Koto Panjang dibuka, dan akan menyebabkan terjadi banjir terutama daerah di bantaran sungai, seperti Kampar dan Pelalawan.

"Daerah yang rawan bencana itu seperti Kampar dan Pelalawan. Sekarang ini curah hujan cukup tinggi dikhawatirkan terjadi banjir apalagi waduk PLTA dibuka," ungkapnya.

Dikatakan Edy, untuk daerah pesisir biasanya rawan banjir rob, dan sudah terjadi di Kota Dumai, Indragiri Hilir dan Bengkalis.

"Biasanya banjir rob sebentar dan surut satu dua jam," jelasnya.

Dengan ditetapkannya status ini, seluruh daerah diinstruksikan untuk segera berada dalam posisi siaga penuh.

Hal ini bertujuan memastikan kesiapan maksimal dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang mungkin terjadi.

"Potensi bencana itu akan ada jika hujan terus menerus, karena itu perlu kesiapsiagaan. Kita juga sudah melakukan kerja sama dengan beberapa pihak, seperti Basnaz dan BNPB, dengan menyiapkan peralatan bencana seperti tenda, perahu, termasuk menyiapkan gudang untuk logistik," ulas Edy. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini