Pemprov Riau: 206 Desa dan 116 Kecamatan Rawan Banjir dan Longsor

SF Hariyanto juga merincikan angka kerawanan tersebut.

Eko Faizin
Senin, 08 Desember 2025 | 15:27 WIB
Pemprov Riau: 206 Desa dan 116 Kecamatan Rawan Banjir dan Longsor
Pemprov Riau: 206 Desa dan 116 Kecamatan Rawan Banjir dan Longsor [Facebook/Anwari Ok]
Baca 10 detik
  • Pemprov Riau merinci sejumlah wilayahnya yang rawan bencana hidrometeorologi.
  • Sebanyak 206 desa dan 116 kecamatan menjadi daerah rawan banjir dan longsor. 
  • Pemkab diminta tetap waspada dan segera melakukan langkah antisipasi konkret.

SuaraRiau.id - Pemprov Riau memetakan secara detail kawasan yang paling rentan terhadap bencana hidrometeorologi, yakni banjir dan tanah longsor di wilayahnya.

Hal tersebut dilakukan seiring masuknya periode cuaca ekstrem dan puncak musim hujan. Untuk itu, Pemprov tengah meningkatkan mitigasi bencana tersebut.

Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto menjelaskan bahwa peningkatan mitigasi ini merupakan respons langsung terhadap arahan dari Presiden Prabowo Subianto.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, Pemprov Riau sudah melakukan mitigasi bencana hidrometeorologi," kata SF Hariyanto, Senin (8/12/2025).

Data Pemprov Riau menunjukkan sedikitnya 206 desa/kelurahan telah ditetapkan sebagai kawasan rawan banjir dan longsor. Kawasan rawan ini tersebar luas di 116 kecamatan di 12 kabupaten/kota.

SF Hariyanto juga merincikan angka kerawanan tersebut untuk memberikan gambaran yang lebih jelas.

Dari total 206 desa yang berstatus rawan, terdapat 170 desa yang berada di 93 kecamatan rawan banjir, sementara 36 desa lainnya di 23 kecamatan diidentifikasi rawan tanah longsor.

"Ini adalah angka yang tidak kecil. Data ini harus menjadi peringatan bagi kita semua untuk memastikan kesiapsiagaan berjalan secara maksimal dan cepat. Karena itu, antisipasi harus dilakukan di seluruh tingkatan," sebutnya.

Lebih lanjut, SF Hariyanto juga secara spesifik mengingatkan beberapa daerah yang perlu ekstra waspada.

Daerah yang perlu meningkatkan kewaspadaan tinggi terhadap potensi banjir dan longsor adalah Kampar, Rokan Hulu, Pelalawan, dan Pekanbaru.

Oleh karena itu, SF Hariyanto mengimbau seluruh pemerintah daerah untuk tetap waspada dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi konkret di lapangan.

Upaya ini harus segera dilaksanakan demi menghindari risiko dan meminimalkan dampak buruk dari bencana hidrometeorologi di Riau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini