- Rokan Hulu kini genap berusia ke-26 tahun
- Sejarah menjadi kabupaten pun penuh lika-liku
- Kata Rokan berasal dari bahasa Arab: rokana
SuaraRiau.id - Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 pada Minggu (12/10/2025). Peringatan hari jadi ini dilaksanakan dalam Rapat Paripurna Istimewa di Ruang Rapat Paripurna DPRD Rohul.
Bupati Rokan Hulu Anton menyampaikan bahwa momen HUT ke-26 ini merupakan bentuk rasa syukur atas perjalanan panjang dan kerja keras seluruh elemen masyarakat dalam membangun Rokan Hulu.
"Peringatan Hari Jadi Rokan Hulu yang kita rayakan hari ini merupakan bukti perjalanan panjang penuh tantangan, sekaligus wujud dari kerja keras dan kebersamaan seluruh elemen daerah. Sejak awal berdiri, Rokan Hulu dibangun dengan cita-cita besar menjadi daerah yang mandiri, maju, dan sejahtera," ujar Anton.
Bupati menegaskan makna mendalam dari tema 'Harmoni dalam Keberagaman, Maju Bersama untuk Rokan Hulu' mengandung pesan moral bahwa kemajuan hanya dapat dicapai jika menjaga keharmonisan, kebersamaan dan semangat gotong royong di tengah keberagaman.
Rangkaian kegiatan diawali dengan penayangan kilas balik perjalanan terbentuknya Rokan Hulu, mulai dari wacana awal pemekaran hingga proses perjuangan panjang yang akhirnya menjadikan Rokan Hulu sebagai kabupaten yang maju dan berkembang seperti saat ini.
Nah berikut ini sejarah Rokan Hulu yang layak untuk diketahui.
Sejarah Rokan Hulu
Rokan Hulu merupakan wilayah yang terletak di bagian hulu nya Rokan, menurut riwayat, kata Rokan berasal dari bahasa Arab "rokana" artinya damai atau rukun.
Melansir laman rokanhulukab.go.id, Rokan juga disebut dengan "Rantau Rokan" atau tempat orang merantau dari Sumatera Barat.
Kata Rokan ini juga di pakai sebagai nama sungai yang membelah Pulau Sumatera di bagian tengah, menuju utara sumatera (Selat Malaka), sungai ini merupakan sarana transportasi utama untuk menjangkau pusat-pusat perdagangan sampai ke negeri tetangga.
Nama Rokan telah ada sejak abad ke 13, sebagimana tercatat dalam buku "Negara Kartagama" Karangan Prapanca, tahun 1364 M syair ke 13, bahwa "Seluruh Pulau Sumatera (Melayu) telah menjadi daerah yang berada di bawah kekuasaan Majapahit, meliputi Rakan (Rokan)".
Rokan pada waktu itu merupakan telah ada kerajaan Rokan Tua, dengan pusat kerajaan berada di Koto Intan.
Rokan juga disebut dalam Kronik Cina, maupun roteiros (buku-buku panduan laut) Portugis (Marguin 1364 M).
Selanjutnya kata Rokan terdapat dalam buku Sulalatus Salatin, sebagaimana Muchtar Lutfi Wan Saleh dalam Sejarah Riau, bahwa abad 14-15 Raja Rokan (Rokan IV Koto) berasal dari keturunan Sultan Sidi (Raja ke V Rokan IV Koto), saudara dari Sultan Sujak dari Sumatera Barat.
Sejak Malaka dikalahkan Portugis, Kerajaan Rokan Tua mengalami kemunduran, karena terus mendapatkan ancaman dari Aru dan Aceh bagian utara.