Bangga! Hafiz asal Rokan Hulu Raih Juara 2 MHQ Internasional di Arab Saudi

Prestasi di tingkat nasional sudah lebih dulu ditorehkannya.

Eko Faizin
Kamis, 28 Agustus 2025 | 09:48 WIB
Bangga! Hafiz asal Rokan Hulu Raih Juara 2 MHQ Internasional di Arab Saudi
Bayu Wibisono Damanik, hafiz asal Rokan Hulu meraih juara 2 golongan 15 juz di Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) Internasional 2025 Arab Saudi. [Ist]

SuaraRiau.id - Kabar membanggakan bagi masyarakat Riau. Hafiz asal Rokan Hulu menyabet juara 2 golongan 15 juz pada Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ) Internasional 2025 di Arab Saudi.

Ia adalah Bayu Wibisono Damanik (21) yang mengaku bangga bisa mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Bayu mengikuti ajang yang diikuti ratusan peserta hafiz quran dari 128 negara.

"Ini pertama kali saya ikut lomba internasional. Saya sangat bersyukur bisa langsung meraih juara," ujarnya di Arab Saudi, Kamis (21/8/2025).

Baca Juga:Ketangguhan Polwan Ikut Padamkan Karhutla di Wilayah Perbukitan Rokan Hulu

Penghargaan dari MHQ Internasional di Arab Saudi memiliki arti tersendiri bagi Bayu karena negara itu adalah kiblat dan rujukan utama setiap kali MTQ maupun MHQ digelar.

"Prestasi ini sangat berharga, semoga bisa terus menjaga hafalan dan memberi manfaat untuk umat," imbuhnya.

Prestasi di tingkat nasional sudah lebih dulu ditorehkannya. Bayu meraih juara II Tahfiz 20 juz pada Seleksi Tilawatil Qur’an dan Musabaqah Hadis (STQH) Nasional di Jambi tahun 2023.

Setahun kemudian, pada MTQ Nasional ke-30 di Samarinda, Kalimantan Timur, ia menyabet juara I.

Perjalanan hafalan Alqurannya bermula sejak SMP di Negeri Tahfidz Madani Pasir Pengarayan, Rokan Hulu.

Baca Juga:Karhutla Berstatus Kritis, Sekolah di Rokan Hulu Mulai Diliburkan

Selama tiga tahun belajar, ia berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz.

Bagi Bayu, proses itu penuh tantangan.

"Badai malas itu pasti ada. Tantangan terberat bukan pada ayat-ayatnya, tetapi menjaga konsistensi. Saya mengatasinya dengan kembali mengingat niat awal, bahwa menghafal adalah untuk menjaga kalamullah," ungkapnya.

Bayu mengaku sudah terbiasa menghafal menjelang dan setelah salat Subuh. Baginya, saat itulah otak paling segar untuk menerima ayat-ayat suci.

Dengan target 10 juz per tahun, ia sukses menuntaskan hafalan dalam tiga tahun masa SMP.

Kini, Bayu adalah mahasiswa semester akhir Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam, Program Studi Ilmu Alquran dan Tafsir, Universitas PTIQ Jakarta. Ia menempuh kuliah lewat beasiswa tahfiz penuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?