Terungkap Penyebab Kematian Gajah Tari di TNTN

Gajah yang terinfeksi bisa menunjukkan gejala ringan seperti lesu atau hilangnya nafsu makan

Eko Faizin
Senin, 15 September 2025 | 16:17 WIB
Terungkap Penyebab Kematian Gajah Tari di TNTN
Terungkap Penyebab Kematian Gajah Tari di TNTN [ANTARA/Ho-Balai TNTN]
Baca 10 detik
  • Balai TNTN mengungkap penyebab kematian gajah Tari
  • Anak gajah sumatera ini mati akibat virus EEHV
  • Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah virus tersebut

SuaraRiau.id - Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) akhirnya menyampaikan penyebab kematian anak gajah bernama Tari yang terjadi beberapa waktu lalu.

Gajah sumatera meninggal akibat serangan virus Elephant Endotheliotropic Herpesviruses (EEHV), yang dikenal sangat mematikan bagi anak hewan berbelalai ini.

"Pengalaman kami di Aceh, virus ini dari mulai timbul gejala sampai gajah mati itu, hanya butuh waktu empat jam. Kami sudah berupaya maksimal dengan memberikan infus dan nutrisi, tetapi gajah tersebut tidak bisa bertahan," ujar Kepala Balai TNTN, Heru Sutmantoro dikutip Senin (15/9/2025).

EEHV merupakan virus herpes yang dapat menyebabkan penyakit hemoragik parah dan seringkali fatal.

Dia menjelaskan jika hingga saat ini belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penularan virus EEHV.

"Yang jelas, sampai saat ini belum ada vaksin yang efektif yang bisa menghambat virus itu," ujar Heru.

Gajah yang terinfeksi bisa menunjukkan gejala ringan seperti lesu atau hilangnya nafsu makan, namun kondisinya dapat memburuk drastis dalam hitungan jam.

Menghadapi ancaman EEHV, Balai TNTN melakukan berbagai upaya pencegahan dengan menjaga sanitasi lingkungan dan melakukan uji laboratorium segera jika ada gajah yang menunjukkan gejala sakit.

Namun, Heru mengakui adanya tantangan besar dalam upaya pencegahan ini. Berbeda dengan gajah di kebun binatang, gajah di Balai TNTN hidup dalam kondisi semi-liar di hutan.

"Gajah kita kan semi liar ya, jadi memang hidupnya di hutan. Itu yang agak susah kita mengkondisikan seperti di kebun binatang," jelas Heru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini