Meskipun demikian, penyebab pasti kematian K belum dapat ditentukan secara final.
Tim forensik masih menunggu hasil pemeriksaan histopatologi anatomi forensik untuk mendapatkan kesimpulan yang komprehensif mengenai penyebab kematian korban.
Diketahui, autopsi dilakukan ahli forensik yakni Kasubid Dokpol Biddokes Polda Riau AKBP Suprianto, Dokter Spesialis Forensik Dr M Tegar Indrayana, Sp FM dan Tim Forensik Biddokes Polda Riau.
"Proses penyelidikan akan terus berlanjut untuk memastikan keadilan bagi K dan keluarganya," tegas Kapolres Fahrian.
Baca Juga:Kompaknya Kades-Sekdes di Indragiri Hulu, Jual Hutan Lindung Seharga Miliaran
Jangan anggap sepele bullying
Bullying merupakan masalah serius yang dapat merugikan kesehatan fisik maupun mental, bahkan mengancam nyawa.
Mencegah bullying dapat dilakukan sebelum terjadi dampak buruk yang dialami oleh korban.
Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengambil langkah pencegahan terhadap bullying.
Mencegah bullying memerlukan keterlibatan dari berbagai pihak, termasuk sekolah, keluarga, dan masyarakat.
Baca Juga:Perambah Hutan Taman Nasional Bukit Tiga Puluh Indragiri Hulu Ditangkap
Lingkungan menjadi faktor utama dalam mengembangkan diri dan menjalani aktivitas sehari-hari. Tanpa adanya bullying akan menciptakan lingkungan yang positif, sehat, aman dan damai.
Cara mencegah bullying
1. Pelaksanaan sosialisasi tentang bullying
Mengutip Antara, sosialisasi lebih mudah untuk mencegah terjadinya bullying dimanapun, setiap orang perlu menyadari berbagai jenis bullying, dampak bullying, mengatasi bullying, dan cara mencegahnya.
Sosialisasi bullying dapat dilakukan dengan mengadakan acara seminar, memasang banner atau poster, dan memberikan edukasi dalam pelajaran sekolah.
2. Menerapkan rasa empati