PHR Buka Suara Tanggapi Insiden Pekerja Meninggal di Pengeboran Minyak

PHR menyebut pihak-pihak tersebut langsung terjun ke lapangan untuk memantau dan investigasi secara menyeluruh.

Eko Faizin
Selasa, 24 Januari 2023 | 11:27 WIB
PHR Buka Suara Tanggapi Insiden Pekerja Meninggal di Pengeboran Minyak
Ilustrasi pengeboran minyak PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). [Dok PHR]

SuaraRiau.id - Seorang pekerja PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meninggal dunia di sumur minyak yang berada di Desa Minas Barat, Siak.

Terkait insiden kecelakaan kerja tersebut, PT PHR buka suara. Pihaknya melakukan proses investigasi bersama para pemangku kepentingan seperti SKK Migas Sumbagut, Ditjen Migas ESDM, Disnaker Riau dan Polda Riau.

PHR menyebut pihak-pihak tersebut langsung terjun ke lapangan untuk memantau dan investigasi secara menyeluruh. Tak hanya itu, PHR juga memastikan aspek keselamatan pekerja selalu menjadi prioritas utama dalam menjalankan operasi.

"Jika ditemukan ketidakpatuhan dalam pelaksanaan kerja, maka akan membawa konsekuensi berupa tindakan tegas, sampai dengan sanksi hitam dari daftar rekanan," jelas Direktur Utama PHR, Jaffee A Suardin baru-baru ini.

PHR juga meminta seluruh mitra kerja (kontraktor) untuk menampilkan kinerja berkualitas dan melaksanakan kegiatan operasi dengan memperhatikan, mengedepankan dan menerapkan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara seksama serta berkesinambungan.

PHR senantiasa mengupayakan keselamatan kerja dan akan terus menjadikannya prioritas utama dalam operasi di Wilayah Kerja Rokan.

Diketahui sebelumnya, seorang pekerja subkontrak PHR bernama Derison Siregar (23) tewas saat pengeboran minyak di Minas Siak.

"Kejadian itu berawal saat korban berangkat bersama rekannya ke lokasi Sumur Rig PHR di Area 5D-28 KM 33 Minas Barat, Rabu (18/1/2023)," kata Kasat Reskrim Polres Siak Iptu Toni Prawira dikutip dari Antara.

Korban ditemukan sudah dalam keadaan tergeletak dengan posisi jongkok, kepala di atas meja floor dan tidak sadarkan diri.

"Selanjutnya saksi 2 bernama Octa berlari ke arah camp untuk mengambil tandu. Karyawan PT ACS lainnya langsung membawa korban dengan menggunakan mobil ke klinik PHR," ujar Toni pula.

Korban sampai di Klinik PHR pada pukul 09.15 WIB. Namun, tenaga medis PHR mengatakan korban sudah meninggal dunia. Kondisi korban mengalami cedera parah di kepala, kening, dan tangan sebelah kanan patah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak