SuaraRiau.id - Baim Wong dikenal sebagai sosok artis yang YouTubenya banyak berisi konten yang menampilkan membantu orang lain.
Baim Wong baru-baru ini menjadi sorotan setelah diprotes warga korban kebakaran. Ia malah dituduh hanya memanfaatkan musibah kebakaran sebagai konten tanpa memberikan bantuan.
Dia akhirnya mencurahkan isi hatinya yang kerap bersedih karena dinilai memanfaatkan kesusahan orang lain demi keuntungan pribadi.
Hal itu ia ungkap di acara Pagi Pagi Ambyar Trans TV, Senin (5/9/2022), Baim Wong menyatakan bahwa dia tidak pernah berpikir untuk membantu orang lain hanya demi konten.
"Misal kami datang ke rumah orang nih, kalau cuma buat konten ya kami datang, terus kami pulang. Tapi kalau punya empati, ketika kami lihat ada 6 atau 7 anak di sana, haduh," ujar bapak dua anak ini dengan suara bergetar menahan tangis.
"Lo bisa mikir nggak kalau pulang setelah lihat rumah bocor, dengan 7 anak, kayaknya nggak deh," lanjut sang artis.
Baim Wong juga berdalih bahwa dia harusnya bisa membangun rumah lebih besar dari penghasilan konten YouTube bila hanya memikirkan keuntungan pribadi.
"Kalau memang cuma buat konten, kenapa kami bikin rumah yang nggak sebanding dengan Adsense?" tutur Baim Wong.
Diakui Baim Wong, dirinya memang hampir tidak pernah mempedulikan cibiran masyarakat terhadap konten YouTube buatannya.
Namun sesekali, Baim Wong juga bisa merasa sedih karena niat baiknya tidak selalu diartikan positif oleh masyarakat.
"Saya suka kayak gini nih, sedih, nggak kuat," ungkap suami Paula Verhoeven itu.
Kendati demikian, Baim Wong tidak akan berhenti membuat konten YouTube yang mengusung tema aksi sosial. Ia hanya ingin berbagi kebahagiaan sambil memberikan tontonan yang positif.
"Saya nggak pernah takut, saya cuma lakuin apa yang saya suka," tegas Baim Wong.
Sebagaimana diketahui, konten-konten Baim Wong di platform YouTube memang sering mengundang pro kontra di kalangan masyarakat.
Terbaru, Baim Wong menuai kritik karena dianggap asik sendiri membuat konten saat meninjau lokasi kebakaran pemukiman padat penduduk di kawasan Simprug, Jakarta.