Harga Sawit Makin Amblas di Bawah Rp1.000, Petani: Makin Tak Menentu Hidup Kami

Dijelaskan Suhadi, untuk upah bagi tukang panen Rp300.000 dalam satu tonnya.

Eko Faizin
Jum'at, 15 Juli 2022 | 09:06 WIB
Harga Sawit Makin Amblas di Bawah Rp1.000, Petani: Makin Tak Menentu Hidup Kami
Ilustrasi petani sawit. [ANTARA/Ferr]

"Hasilnya 1,8 ton dikalikan harga sekarang dipotong dengan upah panen. Paling berapalah dapatnya. Belum nanti biaya pupuk dan sebagainya," kata Suhadi.

Jika diuangkan, kata Suhadi lebih jauh, 1,8 ton menghasilkan uang sejumlah Rp1.400.000 dan itu dipotong upah panen Rp550.000.

"Hasilnya memang tak cukup makan," sebutnya.

Suhadi berharap pemerintah lebih bijaksana menyikapi persoalan harga sawit saat ini.

"Jangan biarkan rakyat makin susah. Soalnya kami ini sudah susah malah dibikin susah dengan kebijakan kebijakan yang tak pasti. Tolonglah naikkan harga sawit," tukas Suhadi.

Hal serupa dikatakan Yogi Siregar (24) warga Kampung Benteng Hulu, dengan harga sawit di bawah Rp1.000/Kg ini sangat berdampak kepada para petani sawit.

"Murah kali harga sawit. Makin tak menentu hidup kami," kata Yogi.

Dijelaskannya, saat ini sawit miliknya dihargai bervariasi oleh tauke sawit.

Untuk ukuran yang besar sawitnya dihargai Rp900/Kg sedangkan yang kecil dihargai Rp750/Kg.

"Harga sawit bervariasi di tauke sawit. Buah besar dan buah kecil beda harganya," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini