SuaraRiau.id - Gubernur Riau Syamsuar melayangkan surat ke Presiden Jokowi terkait percepatan dan perluasan ekspor CPO dan turunannya guna meningkatkan harga sawit.
Gubernur Syamsuar menandatangani surat dengan Nomor 526/Disbun/1837 tersebut pada Senin (4/7/2022).
Isi surat tersebut memuat laporan kepada Presiden Jokowi bahwa harga sawit beberapa bulan terakhir di Sumatera khususnya dan di Indonesia pada umumnya cenderung terus menurun.
"Sejalan dengan itu, bahkan isu anjloknya harga TBS (tandan buah segar) di tingkat pekebun juga menjadi isu sentral yang dibahas pada rapat forum gubernur se-Sumatera tahun 2022 yang diselenggarakan pada 28 - 30 Juni 2022 di Pekanbaru," kata Syamsuar dikutip dari Antara, Selasa (5/7/2022).
Dalam laporan itu Syamsuar juga menyampaikan kepada Presiden Jokowi bahwa perkembangan terakhir harga sawit Riau berkisar antara Rp600 sampai Rp900 per kilogram.
Penyebab utamanya, kata dia, belum optimalnya ekspor CPO dan turunannya, serta keterbatasan tangki penyimpanan milik Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sehingga pembelian TBS dibatasi.
"Berdasarkan laporan dari 285 PKS yang ada di Riau, storage tank PKS dan eksportir hanya mampu menampung CPO dalam waktu satu minggu ke depan," ujarnya.
Menurunnya harga TBS, kata dia, mulai berdampak pada penurunan daya beli masyarakat serta meningkatnya inflasi di Provinsi Riau. Berdasarkan data BPS pada Mei 2022, inflasi di Provinsi Riau sebesar 0,88 persen dan pada Juni 2022 naik menjadi 1,86 persen.
Salah satu faktor penyebab meningkatnya inflasi di Riau adalah meningkatnya biaya produksi, dimana saat ini harga pupuk yang dibutuhkan oleh pekebun mengalami lonjakan harga yang membebani perkebun di tengah anjloknya harga TBS.
"Dengan memperhatikan kondisi yang kami laporkan di atas, bersama ini kami sampaikan permohonan kepada Bapak Presiden untuk mempertimbangkan upaya-upaya memperluas kembali ekspor CPO dan turunannya sehingga harga TBS berkebun dapat kembali meningkat sesuai harapan masyarakat," katanya. (Antara)