SuaraRiau.id - Kasus ayah mutilasi anak perempuan di Tembilahan, Indragiri Hilir pada pertengahan Juni lalu menghebohkan publik. Bagaimana tidak, korban dibunuh dengan cara sadis dan beberapa bagian tubuhnya sempat hilang.
Video penangkapan sang ayah berlangsung dramatis. Pelaku yang dikira mengalami gangguan jiwa sempat dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru.
Belakangan polisi mengungkap bahwa pelaku Arharubi (42) menghabisi nyawa anak kandungnya F (9) karena tak ingin sang putri kesusahan di dunia.
"Namun motif ini masih kami dalami. Pemeriksaan kami lakukan bertahap. Sebab yang bersangkutan dalam kondisi tertekan. Pelaku sadar melakukan pembunuhan tersebut," ujar Kapolsek Tembilahan Hulu, Iptu Ricky Marzuki dikutip Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Senin (4/7/2022).
Ricky mengungkapkan modus pelaku menghabisi nyawa putri kecilnya. Saat itu, kata Ricky, Robi berpura-pura akan mencukur rambut korban. Ketika korban duduk, pelaku langsung menebas leher putri kandungnya.
"Saat itu katanya anaknya tak langsung tewas. Korban sempat memanggil 'Bapak' sebelum kehilangan nyawanya. Barulah pelaku memangku korban," tutur Ricky.
Peristiwa sadis ini terungkap saat pelapor, Madi mendengar keributan di depan rumahnya.
"Saat mendengar suara keributan, di depan rumah pelapor juga terjadi kemacetan. Saat mendatangi sumber suara dilihat pelaku bernama Arharubi (42) tengah memegang parang dan bagian tubuh anak pelaku F (9)," jelas AKBP Dian, Senin 13 Juni 2022.
Sebelumnya, Robi diduga mengalami gangguan jiwa. Namun, setelah 14 hari menjalani observasi RSJ Tampan, Pekanbaru, Arharubi dinyatakan dalam kondisi normal.
"Saat kami jemput pelaku dalam kondisi baik. Kadang-kadang melantur saat ditanya. Entah ini hanya alibinya. Penyelidikan masih kami dalami," ungkap dia.