Gus Miftah justru mendapat bahasan soal ucapannya dari para jamaah yang khawatir ucapan Dorce bisa jadi legitimasi bagi kaum LGBT.
“Yang nanya justru jamaah-jamaah di daerah karena itu penting gitu lho, kalau ini dibiarkan begitu saja tanpa mendapatkan pemahaman yang benar, ini akan ada legitimasi terhadap mohon maaf ini bahasa jamaah, LGBT,” tegasnya.
Dia berharap semua polemik ini tak akan bermuara atau berpengaruh ke legitimasi kaum LGBT.
”Jadi justru beberapa kyai saya mengatakan, ‘kamu bener nak.’ Ini akan memberikan impact yang lebih besar daripada hanya persoalan meninggalnya Dorce, baik dimakamkan laki-laki maupun perempuan," katanya.
Menurutnya akan ada dampak yang lebih besar daripada hal tersebut.
“Nah, kita membentengi itu, menjaga, memfilter itu supaya tidak terjadi, jangan sampai kemudian istilahnya mohon maaf normalisasi terhadap perilaku LGBT, itu justru yang ngomong kya-kyai saya,”terang dia.
Dirinya pun kini tengah membuka forum dialog bersama penyanyi yang kerapa disapa Bunda Dorce itu.
"Apabila saya bisa dan beliau ada waktunya, tentunya bisa bertemu," ungkap Gus Miftah.