Sembilan Ribu Liter Minyak Goreng Subsidi Siap Disalurkan ke Riau

Riau mendapatkan kuota sebanyak 9 ribu liter minyak goreng berasal dari 11 juta liter minyak goreng.

Eko Faizin
Kamis, 13 Januari 2022 | 06:20 WIB
Sembilan Ribu Liter Minyak Goreng Subsidi Siap Disalurkan ke Riau
Ilustrasi minyak goreng kemasan. [Suara.com/ Hilal Rauda Fiqry]

SuaraRiau.id - Harga minyak goreng naik tajam di hampir di seluruh wilayah Indonesia beberapa waktu belakangan ini. Pemerintah pun melakukan subsidi minyak goreng ke berbagai daerah di Tanah Air.

Riau mendapatkan kuota sebanyak 9 ribu liter minyak goreng berasal dari 11 juta liter minyak goreng.

Hal tersebut disampaikan Kadis Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Riau, M Taufiq OH melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Lisda.

"Sebanyak 9 ribu liter minyak goreng itu sudah disalurkan melalui ritel modern, seperti Alfamart dan Indomaret. Minyak goreng subsidi ini digelontorkan dengan harga Rp 14.000 supaya tercapai daya beli masyarakat," ujar Lisda dikutip dari Antara, Rabu (12/1/2022).

Dia menjelaskan bahwa, memang untuk harga minyak goreng mengalami kenaikan, dan itu terjadi merata di seluruh Indonesia.

Namun demikian, kenaikan minyak goreng ini sudah dikontrol dari program pemerintah pusat berupa subsidi minyak goreng 11 juta liter ke seluruh Indonesia. Itu untuk mengantisipasi lonjakan harga minyak goreng.

"Stok sembilan bahan pokok (sembako) di Riau dipastikan aman sampai dua bulan ke depan. Meski aman, namun sebagian sembako seperti minyak goreng mengalami kenaikan cukup tinggi," katanya.

Ritel modern, Alfamart dan Indomaret menjadi sarana pemasaran minyak goreng itu, karena pemerintah pusat mengintruksikan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk mendistribusikan minyak goreng subsidi itu.

Sebab kalau di pasar-pasar tradisional, dikhawatirkan harga sulit dikontrol karena pedagang akan mengambil untung lagi.

Lisda mengatakan, bahwa 9 ribu liter minyak goreng tersebut sudah didistribusikan sejak 20 Desember 2021, dan pada 31 Desember 2021 sudah di stop.

"Kemarin laporan Dirjen Perdagangan Dalam Negeri itu distribusinya seluruh Indonesia baru 30 persen, karena waktunya mepet. Makanya kita menunggu regulasi lagi dari pusat, karena saat ini harga minyak goreng masih tinggi. Apalagi saat ini harga sawit naik lagi, tentu harga minyak goreng akan naik," ujar dia. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini