Remaja di Rokan Hulu Akhiri Hidup Gegara Kesal Tak Diberi Uang buat Beli HP

Atas kejadian tersebut, secara spontan kakak korban langsung berteriak dan memanggil orangtuanya.

Eko Faizin
Senin, 08 November 2021 | 14:19 WIB
Remaja di Rokan Hulu Akhiri Hidup Gegara Kesal Tak Diberi Uang buat Beli HP
Ilustrasi tempat korban tewas gantung diri. [Dok Polisi]

SuaraRiau.id - Seorang remaja berinisial MA (17) nekat akhiri hidup dengan gantung diri usai keinginannya meminta uang Rp 5 juta tak dipenuhi orangtuanya pada Minggu (7/11/2021) sore.

Uang tersebut, diminta remaja ini untuk membeli handphone (HP). Lantaran seminggu sebelumnya sudah dibelikan, orangtuanya tersebut pun urung mau memberinya uang lagi, sebab HP sebelumnya telah dijual tanpa sepengetahuan orangtua.

Mereka yang tinggal di lingkungan Kuba RT 1 RW 1 Kelurahan Tambusai Tengah, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu ini pun histeris melihat kejadian tersebut.

Remaja 17 tahun ini nekat gantung diri dengan seutas tali tambang di kamarnya.

Humas Polres Rokan Hulu Aipda Mardiono Pasda mengungkapkan, bahwa kejadian bermula saat remaja itu meminta uang Rp 5 juta kepada orangtuanya untuk membeli handphone, namun pada saat itu orangtua korban tidak memberikan uang tersebut.

"Dikarenakan baru satu minggu diberikan uang untuk membeli HP, namun HP tersebut telah dijual kembali oleh korban dan ketika itu korban memaksa orang tuanya untuk memberikan uang tersebut kepada korban sambil menarik-narik orang tuanya. Namun ketika itu orang tua korban mengatakan bahwa tidak ada mempunyai uang," kata Mardiono, Senin (8/11/2021).

Pada saat itu juga, dijelaskannya, bahwa sang anak sempat mengatakan ke orangtuanya 'jangan nanti mamak nyesal ya', sambil korban berjalan masuk ke dalam rumahnya, sedang orangtua korban pergi ke rumah tetangga sebelah rumah dan bercerita dengan tetangganya.

"Sekitar pukul 18.15 WIB orang tua korban pulang ke rumah guna untuk menunaikan ibadah salat Maghrib dan langsung berjalan mengarah ke kamar mandi guna untuk mengambil air wudhu, dan ketika itu kakak korban yang bernama Suci Lestari keluar dari dalam kamar tidur guna juga untuk mengambil air wudhu persiapan sholat magrib. Pada saat kakak korban menuju ke dapur dan melewati kamar korban, lalu tampak remaja ini sudah tewas tergantung," ungkapnya.

Atas kejadian tersebut, secara spontan kakak korban langsung berteriak dan memanggil orangtuanya.

Kemudian orangtua korban langsung datang dikarenakan mendengar teriakan tersebut dan spontan langsung memotong tali tambang yang telah mengikat di leher korban.

Lantas pada saat itu, Kapolsek Tambusai bersama anggota piket jaga dan Kanit Reskrim Polsek Tambusai langsung berangkat menuju ke TKP bersama dengan pihak medis Puskesmas Tambusai I.

Sesampainya di TKP, personel Polsek Tambusai langsung melakukan olah tempat kejadian dan melakukan visum luar terhadap korban yang mana ketika itu juga disaksikan oleh pihak keluarga dan aparat desa setempat.

Kapolsek Tambusai lantas berkoordinasi dan menyarankan kepada pihak keluarga untuk dilakukan autopsi. Namun pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap korban dan hanya dilakukan visum et repertum.

"Pihak keluarga telah menerima dengan ikhlas atas kematian korban, lalu pihak keluarga membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan autopsi. Motif kejadian ini diduga korban merasa kesal kepada orang tuanya dikarenakan tidak diberi uang untuk membeli handphone," tutur Mardiono.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini