Lebih jauh, dia menambahkan, jika melihat konstelasi politik hari ini, niat AHY maju sebagai capres terdengar bagai mimpi kosong. Sebab, elektabilitasnya dalam survei calon presiden tidak mendekati Prabowo Subianto maupun Anies Baswedan.
“Kalau melihat konstelasi sekarang sih rasanya sulit ya untuk maju calon presiden karena elektabilitasnya belum menjadi 2 besar atau 3 besar masih kalah dengan Prabowo, Anies sehingga enggak ada yang tertarik untuk mendukung jadi capres,” urainya.
Terlebih, kata dia, Partai Demokrat memiliki jumlah kursi yang terbatas. Partai bernuansa biru itu hanya memiliki 54 kursi atau 7,77 persen suara di DPR. Jauh dari ambang batas 20 persen sehingga membutuhkan koalisi 2-3 partai.
“Di sisi lain kan kursi Demokrat terbatas jauh dari persyaratan 115 kursi. Jadi enggak mungkin maju sendiri,” tegasnya.
Berkat alasan tersebut, dia berkesimpulan, akan sulit sekali ‘menjual’ AHY sebagai capres dan cawapres. Selayaknya Pilpres 2019, tambahnya, AHY tak laku saat ditawarkan menjadi cawapres Jokowi maupun Prabowo.
“Seperti pengalaman di 2019 ketika SBY menawarkan AHY untuk jadi calon wakilnya Jokowi dan Prabowo. Dua-duanya kan enggak mau,” kata Qodari.