Indahnya Lampu Colok, Tradisi Malam 27 Ramadhan Masyarakat Bengkalis

Lampu colok ini dibuat dari botol-botol bekas yang diisi minyak dan sumbu, kemudian disusun rapi menyerupai bentuk masjid.

Eko Faizin
Minggu, 09 Mei 2021 | 02:29 WIB
Indahnya Lampu Colok, Tradisi Malam 27 Ramadhan Masyarakat Bengkalis
Lampu colok yang dibuat para pemuda di Desa Simpang Padang, Kabupaten Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

SuaraRiau.id - Festival lampu colok menjadi tradisi unik masyarakat di Negeri Junjungan Kabupaten Bengkalis, Riau pada malam 27 Ramadhan.

Sinar nyala api berbentuk ornamen-ornamen yang menyerupai masjid membuat seluruh mata tertuju dan takjub.

Lampu colok ini dibuat dari botol-botol bekas yang diisi minyak dan sumbu, kemudian disusun rapi menyerupai bentuk masjid.

Masyarakat antusias menyaksikan tradisi Ramadhan tersebut. Terlihat di lokasi, warga begitu menikmati budaya yang menjadi tradisi turun temurun tersebut.

Di Duri, Kabupaten Bengkalis, pemuda di Desa Simpang Padang membuat hiasan lampu colok tersebut dengan penuh antusias. Tradisi ini juga digelar sebagai salah satu bentuk syiar Islam.

Lampu colok yang dibuat para pemuda di Desa Simpang Padang, Kabupaten Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]
Lampu colok yang dibuat para pemuda di Desa Simpang Padang, Kabupaten Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Festival lampu colok di wilayah ini digelar mulai 27 Ramadan, hingga malam takbir lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah.

Kepala Desa Simpang Padang, Bengkalis, Asrizal SH MH mengungkapkan, bahwa lampu colok merupakan tradisi yang tetap dilestarikan hingga saat ini.

Para pemuda setempat dari organisasi karang taruna ambil bagian dalam pelestarian budaya ini, mereka yang membuat lampu colok megah tersebut.

"Lampu Festival colok ini sudah jadi tradisi tahunan, yang mengerjakan para pemuda setempat dan didukung oleh pemerintah desa," kata Asrizal, Sabtu (8/5/2021).

Ia menyebut, bahwa gelaran lampu colok tersebut sebagai bentuk melestarikan tradisi dan budaya.

Para remaja saat menghidupkan api dari botol dan sumbu yang sudah disusun dalam tradisi lampu colok Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]
Para remaja saat menghidupkan api dari botol dan sumbu yang sudah disusun dalam tradisi lampu colok Bengkalis. [Suara.com/Panji Ahmad Syuhada]

Bagi masyarakat di Bengkalis, tradisi ini memiliki daya tarik tersendiri saat-saat malam akhir Ramadan.

Masyarakat yang berada di sekitar lokasi festival lampu colok hadir untuk melihat kemegahan tradisi budaya tersebut.

"Kita menghidupkan syiar islam dan mempertahankan tradisi lampu colok ini, agar tetap lestari," ungkapnya.

Di sisi lain, festival lampu colok yang digelar pada malam 27 Ramadhan di Bengkalis tersebut juga turut dilombakan, sehingga hal ini juga menjadi pemicu semangat bagi para pembuatnya.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini