Pengabdian dr Stephanie Melayani Kesehatan Warga, Menjangkau Daerah Krisis

Semangat Stephanie mengabdi di wilayah yang kekurangan tenaga kesehatan tersebut patut diapresiasi.

Eko Faizin
Jum'at, 12 Februari 2021 | 13:56 WIB
Pengabdian dr Stephanie Melayani Kesehatan Warga, Menjangkau Daerah Krisis
Dokter Stephanie saat menyusuri laut menggunakan perahu.[Ist]

Bahkan dalam perayaan tahun baru Imlek, Stephanie juga tidak selalu bisa pulang dan berkumpul dengan keluarganya di Pekanbaru. Pengalaman merayakan Imlek jauh dari keluarga pernah dijalaninya di daerah krisis.

Seperti saat tahun 2019, dia berada di Palu. Stephanie tidak bisa pulang ke bumi lancang kuning karena jadwal pelayanan belum berakhir.

Dia pun mesti merelakan momen kehangatan bersama keluarga karena berada di tanah rantau dan hanya bisa merayakan hari raya keagamaan tersebut bersama sejawatnya dari lokasi bencana.

"Untuk hari raya Imlek saya gak selalu pulang, pernah saya di lokasi, dua tahun lalu saya gak pulang, saya di Palu. Saya melakukan hari raya Imlek bersama temen-teman relawan (yang satu keyakinan) lainnya," tuturnya.

Dalam lingkungan kerelawanan itu juga, Stephanie menyebut bahwa toleransi sangat dijunjung tinggi oleh para relawan selama di lokasi tujuan pengabdian. Sebab keberagaman dalam kebersamaan selalu menjadi kunci untuk menjalin kerjasama yang baik dalam melayani masyarakat.

"Toleransi kami sangat kuat, sehingga kami bisa merayakan perayaan itu bergantian, ada yang lebaran, natal tahun baru dan Imlek juga," ungkapnya.

Sebagai gadis Tionghoa, dokter muda ini pun tak menepis realitas bahwa etnis Tionghoa lainnya terkenal banyak yang menjalani roda bisnis.

Namun sepertinya hal itu belum membuat Stephanie tertarik, sebab menurut dia latar belakang pendidikannya yang kedokteran membuat ia memilih jalan pengabdian itu.

"Memang untuk rata-rata yang dikenal etnis Tionghoa mereka menjalankan bisnis. Kalau saya pribadi mungkin karena kuliah kedokteran, dan menjalani apa yang saya mau dalam hidup saya," ujarnya.

Kehidupan sebagai relawan memang diakui Stephanie tidak terlalu menjanjikan. Namun tolak ukurnya bukan di situ, dia memilih jalan tersebut lantaran panggilan jiwa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini