SuaraRiau.id - Makin tingginya penyebaran Covid-19 atau Virus Corona di berbagai daerah membuat beberapa daerah menerapkan sejumlah aturan dan mendisiplinkan warganya untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19.
Lantaran itu, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar mengimbau ulama serta pemuka agama di wilayahnya membantu mengampanyekan prokes.
"Ini terbukti. Melalui peran ulama dan tokoh agama, seperti melalui ceramah-ceramah agama bisa meminimalisir penularan Covid-19," kata Syamsuar dalam pernyataan pers yang dilansir dari Antara di Pekanbaru, Senin (19/10/2020).
Syamsuar menilai dengan keterlibatan ulama dan tokoh masyarakat efektif dalam mencegah Covid-19. Lantaran itu, pihaknya berharap kepada ulama dan majelis agama bisa menyampaikan kepada masing-masing jemaahnya agar disiplin dan patuh menjalankan prokes.
Baca Juga:8 Ribu ASN Pemprov Kepulauan Riau Bakal Dites Rapid Massal
Menurutnya, saat Ramadhan dan dua minggu usai Idul Fitri lalu, tidak terjadi lonjakan kasus baru yang terlalu signifikan di Riau.
Salah satunya, kata Syamsuar karena gencarnya pencegahan dari bagian hulu, sehingga penyebaran Virus Corona bisa ditekan.
Menurutnya, dengan melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan terkait pencegahan Covid-19 diharapkan masyarakat bisa sadar untuk patuh terhadap protokol kesehatan.
"Jadi yang paling penting itu bagaimana kita membuat masyarakat sadar dan disiplin menjalankan protokol kesehatan. Melalui pemakaian masker, cuci tangan, dan menjaga jarak," ujarnya.
Meski begitu, ia masih menyayangkan ada sejumlah masjid yang kini melonggarkan penerapan prokes untuk mencegah Covid-19.
Baca Juga:Riau dan Sumbar Terbanyak Sumbang Positif Covid-19 di Sumatera
Karena itu, ia berharap pemuka agama bisa lebih berperan untuk menjaga kesehatan jamaah di tempat peribadatan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Riau, hingga Senin siang jumlah kasus Covid-19 secara akumulatif mencapai 11.637 orang. Jumlah pasien yang sudah sembuh ada 6.967 orang, sedangkan kasus kematian ada 263 orang.
Sementara itu, jumlah pasien yang masih dirawat di rumah sakit ada 1.112 orang dan yang isolasi mandiri ada 3.295 orang. (Antara)