Dalam melancarkan aksinya, pelaku menghimpun dana dari masyarakat dengan instrumen perdagangan produk seolah-olah merupakan aset kripto.
"Dalam investasi itu masyarakat dijanjikan keuntungan sebesar 0,5 persen per hari, atau 15 persen setiap bulannya," kata Efrizal, Kamis (18/3/2021).
Dalam prakteknya, dia bersama kawan-kawannya menggunakan skema ponzi. Bahkan untuk meyakini para korban, mereka menggunakan badan usaha bernama PT Indragiri Digital Aset Indonesia yang terjadi sejak Januari 2019 sampai dengan pertengahan 2020.
Kapolres menjelaskan, IH mempromosikan koin EDRG kepada masyarakat bahwa koin ini telah mendapat pengakuan dari negara, namun dalam kenyataannya produk EDRG yang diciptakannya bukanlah sebuah koin digital, namun EDRD ini lebih pasnya merupakan produk token yang merupakan turunan dari koin digital induk yang bernama EDC.
Namun walau EDRG ini adalah sebuah token, produk ini tidak serta merta bisa dianggap sebagai aset digital, lantaran sebuah aset digital kripto dibuat harus dengan berbasis distributed ledger technology.
Menurut keterangan pelaku, dana member yang diterimanya sebagian diputar untuk membeli koin EDC di bursa dan sebagian lagi disimpan untuk membayar keuntungan bagi anggota yang terlebih dahulu mendaftar.
Karena setiap anggota yang bergabung dalam bisnis ini baru bisa mendapatkan hasil keuntungan setelah di bulan ke 3 mereka bergabung, yaitu dari penjualan koin EDRG dalam akun member kepada IH atau Indragiri exchenger bursa atau market yang dibuatnya asli dalam perdagangan aset kripto tersebut.
"Kerugian member yang melapor dalam perkara ini sejumlah Rp 1,1 miliar, kerugian seluruh member yang tergabung dalam komunitas EDRG ini mencapai Rp 60 miliar," jelas Kapolres.
Mengenai korban berasal dari mana saja, Kapolres masih terus mendalami kasus yang merugikan 3445 member tersebut.
Dengan ditangkapnya oknum ASN itu, polisi akan menginventarisir aset-aset milik IH baik yang bergerak dan aset yang tidak bergerak.
Berita Terkait
-
Investasi Aset Kripto Tipu Warga hingga Rp 60 Miliar, Pelaku ASN di Inhu
-
Petinggi Jaksa Pemeras 61 Kepsek Divonis Lebih Berat, Guru di Inhu Puas
-
Jangan Sampai Tertipu Lagi, Berikut Ini Ciri-ciri Investasi Bodong
-
Kasus Investasi Bodong di Inhu Riau, Ada Nasabah Tertipu Rp 1 Miliar
-
Investasi Abal-abal Puluhan Miliar di Riau, Kebanyakan Korban Emak-emak
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Suram Hari Ini, Turun Menjadi Rp 1.871.000/Gram
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
Terkini
-
Link DANA Kaget Jelang Akhir Bulan, Buka Amplop Bernilai Rp230 Ribu
-
Pemutihan Pajak Kendaraan Riau Dimulai Hari Ini hingga 19 Agustus 2025
-
3 Link DANA Kaget Bernilai Rp395 Ribu, Semoga Menjadi Keberuntunganmu
-
BRI Dukung Desa BRILiaN Hargobinangun Yogyakarta Ciptakan Sistem Sampah Digital dan UMKM Mandiri
-
3 Amplop DANA Kaget Hari Ini, Bantu Tutupi Biaya Keperluan Mendadak