Teriakan 'Revolusi' hingga Desakan Copot Kapolri Menggema di Demo DPRD Riau

Suasana depan gedung dewan berubah riuh dengan lantunan yel-yel perjuangan.

Eko Faizin
Senin, 01 September 2025 | 14:28 WIB
Teriakan 'Revolusi' hingga Desakan Copot Kapolri Menggema di Demo DPRD Riau
Unjuk rasa mahasiswa di Kantor DPRD Riau, Senin (1/9/2025). [Suara.com/Rahmat Zikri]

SuaraRiau.id - Hingga Senin (1/9/2025) siang, massa aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Riau Jalan Sudirman Pekanbaru terus bertambah.

Pantauan Suara.com, selain mahasiswa Unri terlihat juga sudah mulai berdatangan mahasiswa dari Umri, UIN Suska Riau dan juga HMI.

Mereka melakukan orasi secara terpisah di gerbang masuk dan gerbang keluar kantor wakil rakyat itu.

Dalam orasinya, selain menuntut pencabutan tunjangan DPR, massa juga mendesak kepolisian bersama DPRD Riau membantu membebaskan rekan mereka, Khariq Anhar, yang saat ini ditahan di Polda Metro Jaya.

Datang sejak pukul 11.00 WIB, massa sempat merangsek mendekati pagar gedung dewan, bahkan menarik kawat berduri yang dipasang aparat kepolisian dan membuangnya ke parit.

"Revolusi! Revolusi!" teriak ribuan mahasiswa sambil mengibarkan bendera Merah Putih, panji organisasi, dan membentangkan spanduk tuntutan.

Suasana depan gedung dewan berubah riuh dengan lantunan yel-yel perjuangan. Khusus dari Unri, barisan massa didominasi banyak terlihat dari ras terkuat dibumi yaitu perempuam.

Mereka hadir lengkap dengan atribut pergerakan. Sejumlah orator bergantian naik ke atas mobil komando untuk menyampaikan seruan.

Dalam orasinya, para mahasiswa menegaskan bahwa perjuangan ini tidak hanya soal kesejahteraan rakyat, tetapi juga solidaritas terhadap sesama aktivis.

"Copot Kapolri, cabut seluruh tunjangan DPR! Bebaskan kawan kami Khariq Anhar!" seru salah satu orator yang disambut gemuruh massa.

"Kami ingin tuntutan ini sampai ke pusat 1x24 jam," tegasnya.

Hingga siang hari, gelombang mahasiswa masih terus berdatangan dari berbagai arah.

Konsentrasi massa yang memadati ruas jalan di depan DPRD Riau membuat arus lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman tersendat parah.

Sementara itu, aparat kepolisian terlihat bersiaga penuh. Rekayasa lalu lintas mulai diterapkan untuk mengurai kepadatan kendaraan.

Meski sempat tegang saat kawat berduri dirusak, sampai berita ini diturunkan, situasi aksi masih terkendali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?