SuaraRiau.id - Ribuan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Riau, Jalan Sudirman Pekanbaru, Senin (1/9/2025).
Dalam momen itu, massa menyuarakan terkait penangkapan mahasiswa Universitas Riau (Unri) Khariq Anhar oleh Polda Metro Jaya beberapa hari lalu.
Khariq Anhar jadi dugaan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). Ia kini menjalani penahanan di Jakarta.
![Mahasiswa Unri Khariq Anhar ditangkap Polda Metro Jaya. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/30/97321-mahasiswa-unri-khariq-anhar-ditangkap.jpg)
"Salah satu rekan kami ditangkap dan dijadikan tersangka. Hanya karena dia kritis dan menyampaikan pendapat yang jujur tentang kondisi negaranya," ujar seorang orator aksi dikutip dari Riauonline.co.id--jaringan Suara.com, Senin (1/9/2025).
Massa menuntut pihak kepolisian untuk membebaskan Khariq Anhar yang ditangkap dan dijadikan tersangka, beberapa hari lalu.
Penangkapan Khariq Anhar dinilai merupakan upaya untuk membungkam demokrasi.
Massa kemudian mulai membongkar kawat berduri yang dinilai terlalu berlebihan untuk menyambut masyarakat yang hendak datang ke gedung rakyat untuk menyampaikan aspirasinya.
Sebelumnya, mahasiswa hadir lengkap dengan atribut pergerakan, mulai dari bendera Merah Putih, spanduk tuntutan, hingga panji-panji organisasi kemahasiswaan.
Barisan mahasiswa yang memenuhi ruas jalan di depan gedung DPRD Riau membuat suasana semakin riuh.
Teriakan yel-yel perjuangan bergema diiringi orasi bergantian dari sejumlah mahasiswa dengan menggunakan pengeras suara.
Dalam orasinya, para mahasiswa menyerukan tuntutan terhadap pemerintah dan mengingatkan massa untuk tetap solid.
"Kita turun bukan untuk kepentingan kelompok, tetapi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat," teriak salah seorang orator dari atas mobil komando.
Hingga siang, gelombang massa terus berdatangan dari berbagai arah. Jalanan semakin padat oleh arus mahasiswa yang bergabung ke titik aksi.