SuaraRiau.id - Dunia kuliner kekinian itu dinamis. Setiap hari ada saja tren baru yang muncul, mulai dari makanan fusion yang unik, presentasi yang Instagrammable hingga konsep yang praktis.
Di tengah gempuran tren tersebut, banyak yang mengira makanan tradisional akan tersisih.
Eits, jangan salah! Justru, kekayaan rasa dari kuliner warisan nusantara adalah tambang emas ide yang tak ada habisnya.
Provinsi Riau punya kuliner "harta karun" yang khas. Dengan cita rasa Melayu yang kental, kaya akan rempah, dan punya karakter unik.
Baca Juga:Disajikan Dingin, 6 Minuman Khas Riau Cocok Dinikmati saat Panas Bedengkang
Kuliner khas Riau inipun siap bersanding dengan tren makanan modern. Ini bukan soal mengubah rasa aslinya, tapi tentang mengemasnya kembali dengan sentuhan kreativitas.
Berikut ini 3 makanan khas Riau untuk diadaptasi menjadi kuliner kekinian dan untuk ide bisnis.
1. Gulai Ikan Patin: Saus Juara yang Bisa Jadi Apa Saja
Siapa pun yang pernah ke Riau pasti familiar dengan hidangan ini. Gulai Ikan Patin adalah mahakarya kuliner dengan kuah kuning pekat yang gurih, sedikit pedas, dan asam segar dari asam kandis.
Daging ikan patin yang lembut dan lumer di mulut menjadi primadona utamanya.
Kenapa cocok jadi kuliner kekinian?
Kekuatan utama Gulai Ikan Patin terletak pada kuah gulainya. Kuah ini sangat serbaguna dan bisa menjadi dasar untuk berbagai hidangan modern yang praktis dan menarik.
Ide adaptasi kekinian:
Patin gulai rice bowl: Bayangkan semangkuk nasi hangat pulen, diberi topping suwiran daging ikan patin tanpa tulang yang melimpah, lalu disiram dengan kuah gulai yang kental.
Tambahkan telur ceplok setengah matang dan taburan bawang goreng renyah. Ini adalah format rice bowl yang familier, namun dengan cita rasa Melayu yang otentik dan mewah. Praktis, mengenyangkan, dan pastinya laris!
Pasta krim gulai patin: Fusion timur bertemu barat yang berani. Gunakan kuah gulai sebagai saus pasta.
Cukup dimasak dengan sedikit krim untuk tekstur yang lebih silky, lalu campurkan dengan pasta seperti fettuccine atau spaghetti.
Daging patinnya bisa di-pan seared terlebih dahulu sebagai topping. Rasanya? Unik, creamy, dan kaya rempah!
Gulai Patin Sliders: Buat versi mininya! Gunakan roti bun (bao) yang lembut, isi dengan suwiran ikan patin yang sudah dicampur dengan sedikit kuah gulai kental.
Lalu tambahkan irisan acar timun dan bawang. Jadi, deh, camilan gurih yang pas untuk teman nongkrong di kafe.
2. Mie Sagu: Jawaban Sehat dari Riau untuk Tren Gluten-Free
Mie Sagu adalah kebanggaan masyarakat Riau, khususnya dari daerah Selatpanjang. Berbeda dari mie pada umumnya, mie ini terbuat dari tepung sagu, membuatnya punya tekstur yang kenyal unik dan warnanya sedikit bening. Secara alami, mie sagu ini gluten-free, lho!
Kenapa cocok jadi kuliner kekinian?
Tren gaya hidup sehat membuat produk gluten-free semakin diminati. Mie Sagu adalah jawaban lokal untuk tren global ini.
Teksturnya yang kenyal juga memberikan pengalaman makan yang berbeda dan menyenangkan.
Ide adaptasi kekinian:
Mie Sagu Goreng Chili Oil: Bawa Mie Sagu ke level pedas yang kekinian. Tumis mie sagu dengan bumbu bawang putih, ebi, dan sayuran, lalu siram dengan chili oil buatan sendiri yang wangi.
Tambahkan topping seperti udang segar atau potongan ayam char siu. Pedas, gurih, dan kenyalnya berpadu sempurna.
Salad Mie Sagu ala Vietnam: Sajikan dingin! Rebus mie sagu hingga matang, tiriskan, lalu campur dengan sayuran segar seperti irisan wortel, timun, daun ketumbar, dan daun mint.
Siram dengan saus salad ala Vietnam (nuoc cham) yang asam, manis, dan pedas. Tambahkan topping kacang tanah sangrai. Segar, sehat, dan cocok untuk menu light meal.
Mie Sagu Kuah Laksa Singapura: Gabungkan dua kekayaan rasa Melayu. Kuah laksa yang creamy dan kaya rempah sangat cocok berpadu dengan tekstur kenyal dari mie sagu.
Ini akan menjadi hidangan mie kuah yang sangat memuaskan dan punya cerita.
3. Roti Jala: Si Jaring Cantik yang Instagrammable Banget
Roti Jala adalah makanan yang punya nilai estetika tinggi. Bentuknya yang seperti jaring atau renda membuatnya sangat cantik dan fotogenik.
Secara tradisional, roti jala disajikan sebagai pendamping kari ayam atau kari kambing yang kental.
Kenapa cocok jadi kuliner kekinian?
Di era media sosial, "penampilan adalah segalanya". Bentuk Roti Jala yang unik adalah modal utama untuk menjadi viral.
Selain itu, konsepnya sebagai makanan yang dicocol membuatnya interaktif dan seru untuk dinikmati bersama teman-teman.
Ide adaptasi kekinian:
Roti Jala Dessert Platter: Siapa bilang Roti Jala harus selalu gurih? Buat versi manisnya! Sajikan Roti Jala original atau yang diberi perisa pandan di atas piring cantik.
Lengkapi dengan aneka saus cocolan modern seperti saus cokelat lumer, saus keju creamy, selai srikaya khas Melayu, dan saus karamel asin (salted caramel).
Tambahkan potongan buah segar dan satu scoop es krim vanila. Dijamin jadi menu dessert favorit di kafe!
Roti Jala Aneka Warna: Manfaatkan pewarna alami untuk membuat Roti Jala semakin menarik.
Gunakan ekstrak buah naga untuk warna pink, bunga telang untuk biru, atau bubuk kakao untuk cokelat.
Sajikan dengan kuah kari dalam mangkuk-mangkuk kecil terpisah untuk menciptakan palet warna yang indah.
Roti Jala Wraps: Gunakan lembaran Roti Jala sebagai "kulit" untuk membungkus isian.
Bisa diisi dengan pulled chicken bumbu rendang, tumisan daging lada hitam, atau bahkan isian salad sayur untuk opsi yang lebih sehat. Ini mengubah cara makan Roti Jala menjadi lebih praktis.