Sementara, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyoroti pentingnya nilai historis dari kegiatan tersebut.
Irjen Herry menyampaikan bahwa menjaga warisan budaya seperti ini merupakan bentuk penghormatan terhadap sejarah dan tradisi nenek moyang.
Kapolda juga menjelaskan bahwa Makan Bajambau juga merupakan wujud nyata dari penerapan sila keempat Pancasila, yaitu kerakyatan.
Dalam acara ini tidak ada sekat antara pejabat dan masyarakat, semua duduk dan makan bersama sebagai satu keluarga besar.
Baca Juga:Gubri Wahid Siap Lantik Afni dan Syamsurizal Jadi Bupati-Wakil Bupati Siak
Herry menjelaskan terkait nilai-nilai yang bisa diambil dari tradisi Makan Bajambau yakni pertama adalah nilai historis. Lalu kedua harus bisa menjaga nilai historis yang sudah berjalan sampai sekarang.
"Ketiga, adalah bagaimana kita menerjemahkan sila ke empat, kerakyatan. Tidak ada batasan antara gubernur, bupati, dan masyarakat semuanya bergabung menjadi satu," ujarnya.
Kapolda Herry menambahkan jika hidangan Bajambau tersebut merupakan makanan yang dibawa oleh warga yang datang dengan sukarela memberikan sumbangan makanan untuk dinikmati bersama-sama.
Menurutnya, nilai kebersamaan dan gotong royong ini patut diwariskan kepada generasi mendatang. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menjadi simbol persatuan lintas golongan di Riau.
Baca Juga:Bukan SF Hariyanto, Gubri Wahid Malah Kenalkan Parisman Ihwan sebagai Calon Ketua Golkar