Pengungsi Rohingya Terus Bertambah di Pekanbaru, Begini Penjelasan Pemkot

"Tapi sejauh ini masih belum ada tanggapan," ujarnya.

Eko Faizin
Kamis, 14 Maret 2024 | 10:58 WIB
Pengungsi Rohingya Terus Bertambah di Pekanbaru, Begini Penjelasan Pemkot
Ilustrasi pengungsi Rohingya. [Dok.Istimewa]

SuaraRiau.id - Pemkot Pekanbaru bersama instansi terkait terus berupaya mencari solusi mencari titik terang perihal kehadiran pengungsi Rohingya yang terus bertambah di Ibu Kota Riau tersebut.

Kepala Kesbangpol Pekanbaru, Syoffaizal mengaku hingga saat ini belum ada titik terang tentang pengungsi ini. Bahkan pihaknya sempat bertanya kepada instansi terkait, boleh atau tidak, imigran Rohingya itu dipindahkan ke Aceh.

"Tapi sejauh ini masih belum ada tanggapan," ujarnya, Rabu (13/3/2024).

Syoffaizal mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan pemangku kepentingan terkait, namun belum ada titik terang untuk mengatasi pengungsi di Kota Pekanbaru. 

"Tadi kami sudah berdiskusi dan menanyakan solusi mengenai pengungsi di Pekanbaru ini, namun sepertinya belum ada titik terang ya," jelas dia.

Syoffaizal menyampaikan jika jumlah pengungsi Rohingya di Pekanbaru kian bertambah dan banyak juga dari mereka yang masuk secara ilegal. Ia menuturkan, saat ini total pengungsi berjumlah 184 orang.

"Kami sudah mengembangkan permasalahan ini, mulai dari jumlah pengungsi awalnya 134 orang ternyata setelah diverifikasi menjadi 129 orang di Rudenim yang belum tahu nasibnya seperti apa, karena tempatnya sudah full," jelasnya.

"Sekarang sudah datang 29 orang, kemudian ada yang di luar Rudenim, ditambah lagi tadi pagi datang 26 orang lagi," sebut Syoffaizal.

Dia pun berharap adanya tanggapan dari pusat untuk mengatasi permasalahan pengungsi yang kian bertambah. Pihaknya sudah menyampaikan permasalahan itu kepada Kemenpolhukam dan Kemendagri.

"Tapi sejauh ini, mereka hanya sebatas menerima keluh kesah kami saja," terang Syoffaizal.

Lebih lanjut, ia ingin ada tindak lanjut pihak terkait sehingga ditemukan solusinya.

"Boleh tidak mereka dipindahkan ke Aceh karna mereka kan dari sana, atau kita stop saja tapi yah sejauh ini masih belum ada tanggapan," tegas Syoffaizal. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini