Kisah Titiek Suharto Menangis Lihat Prabowo Diusir dari Cendana

Prabowo Subianto menikahi Titiek Suharto pada 8 Mei 1983.

Wakos Reza Gautama
Rabu, 20 Desember 2023 | 14:01 WIB
Kisah Titiek Suharto Menangis Lihat Prabowo Diusir dari Cendana
Ilustrasi Titiek Suharto dan Prabowo. Kisah Prabowo diusir dari Cendana. [Instagram Titiek Soeharto]

SuaraRiau.id - Baru-baru ini, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melantik Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Suharto sebagai Wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Momen ini tentu memiliki kesan tersendiri sebab Prabowo dan Titiek pernah menjalin bahtera rumah tangga bersama di tahun 80 hingga 90-an.

Prabowo Subianto menikahi Titiek Suharto pada 8 Mei 1983. Rumah tangga mereka kandas pada tahun 2001 silam. Dari pernikahan ini, mereka memiliki satu orang anak yaitu Didit Hediprasetyo.

Kabarnya retaknya rumah tangga Prabowo dan Titiek karena perbedaan pandangan politik antara Prabowo dengan keluarga Cendana.

Baca Juga:Dukungan Masyarakat Tionghoa Pada Prabowo Subianto, Berharap Pilpres 1 Putaran

Dalam buku berjudul "Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana" karya Femi Adi Soempeno diceritakan bagaimana detik-detik Prabowo diusir dari Cendana, kediaman keluarga Suharto.

Di buku itu ditulis ketika mahasiswa mulai menduduki gedung DPR/MPR di tahun 1998, ada seorang anak Suharto bertanya ke Prabowo mengenai tindakan apa yang akan diambil jika mahasiswa terus berdemonstrasi.

Menurut Prabowo, para mahasiswa itu tidak bisa ditembak. Anak Suharto itu lalu meminta solusi dari Prabowo. Dengan lugas Prabowo menjawab ada dua kemungkinan.

Pertama Presiden Suharto mesti mengundurkan diri. Kedua presiden harus melakukan kompromi sedikit dan harus ada perubahan ke arah reformasi.

“Itu yang dianggap sebagai pengkhianatan oleh Keluarga Cendana,” tegas Soemitro, mengomentari tuduhan
pengkhianatan puteranya.

Baca Juga:Tanggapi Polemik Mayor Teddy Indra Wijaya, KSAD Maruli Simanjuntak Bilang Begini

Prabowo juga menggagalkan aksi sejuta massa yang digalang Amien Rais di Monas pada 20 Mei 1998. Selepas magrib, Prabowo yang masih mengenakan pakaian tempur loreng menemui Habibie di Patra Kuningan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini