SuaraRiau.id - Ketua DPRD Siak Indra Gunawan menyoroti acara rapat penyusunan Business Process Procedur (BPP) oleh PT Bumi Siak Pusako (BSP) yang digelar di Batam pada 26 Januari 2023.
Indra Gunawan mengungkapkan sudah beberapa kali DPRD Siak mengingatkan agar tidak melakukan rapat di luar Riau jika sifatnya bisa dilaksanakan di dalam kota.
"Apa urgensinya rapat itu dilaksanakan di Batam? kan sudah kami ingatkan agar rapat-rapat dilaksanakan saja di Riau," katanya, Senin (20/2/2023) pagi.
Indra juga mempertanyakan apakah kondisi Riau tidak kondusif sehingga PT BSP harus melaksanakan rapat-rapat kecil di luar Riau.
Disampaikan politisi Golkar itu, jika PT BSP hanya melaksanakan kegiatan rapat kecil juga bisa dilakukan di kantor saja. Jangan terkesan refreshing tapi dikemas seperti rapat.
"Kalau kegiatan seperti itu saja kan bisa dilakukan di kantor saja. ini terkesan refresing dan pemborosan anggaran. Emangnya di Riau tak bisa dilakukan rapat seperti itu," jelas Indra.
Menurut dia, seharusnya di tengah kondisi yang baru saja mengelola secara tunggal, PT BSP harus bijak dan berhati-hati dalam pengelolaan sumberdaya manusia dan keuangan.
Sebab, sebagai BUMD, PT BSP dalam pengawasan dan kontrol dari masyarakat terkait kemajuannya kedepan.
"PT BSP itu kalau tak salah saya merupakan BUMD, bukan swasta. Jadi harus berhati-hati dalam pengelolaannya. Rakyat berhak mengontrol tentang kemajuan BUMD ini," beber Indra.
Indra juga kesal lantaran diketahui rapat yang dilaksanakan di Batam itu bersamaan dengan terjadinya kecelakaan kerja yang menyebabkan satu orang tewas dan 3 pekerja lainnya terluka berat.
"Jadi mereka rapat di Batam, ternyata ada dua peristiwa terjadi di Siak yakni ledakan di Zamrud Area dan kebocoran pipa di Pedada Area," ungkap Indra.
Diingatkan Indra, jangan hal seperti itu kembali terjadi di masa yang akan datang. Sebab, hal itu bukan hanya merugikan perusahaan tapi juga masyarakat.
"Coba pikirkan bagaimana kalau hal seperti itu terjadi berulang-ulang. Rapat di luar provinsi terus. Di dalam terjadi kecelakaan kerja. Terus siapa yang mau memantau kinerja di dalam? kemana masyarakat maupun karyawan melaporkan kejadian," ungkap Indra.
Diketahui, tampak General Manager (GM) PT BSP Ridwan bersama para petinggi PT BSP dan para staf menggelar rapat di Batam saat terjadinya dua peristiwa di Siak.
Di sisi lain, insiden kecelakaan kerja di PT BSP yang menyebabkan melayangnya nyawa seorang pekerja dan tiga lainnya luka bakar berat terus bergulir serta menjadi sorotan.