Pipa BSP Meledak Renggut Nyawa Pekerja, GM Perusahaan: Kami Minta Maaf

General Manager (GM) PT BSP, Ridwan tak menampik peristiwa itu menimpa empat orang pekerjanya.

Eko Faizin
Selasa, 31 Januari 2023 | 19:30 WIB
Pipa BSP Meledak Renggut Nyawa Pekerja, GM Perusahaan: Kami Minta Maaf
Ilustrasi pipa BSP meledak. [Shutterstock]

SuaraRiau.id - Kecelakaan kerja terjadi di PT Bumi Siak Pusako (BSP) tepatnya di Area Zamrud, Kecamatan Dayun, Siak pada Kamis (26/1/2023) sekira pukul 15.30 WIB.

Dalam insiden tersebut satu orang tewas dan tiga orang lainnya luka-luka. Empat orang korban merupakan karyawan vendor (kontraktor) yaitu PT Dayatama Polanusa.

Polres Siak saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait kejadian pipa BSP meledak yang mengakibatkan seorang pekerja meninggal itu.

General Manager (GM) PT BSP, Ridwan tak menampik peristiwa itu menimpa empat orang pekerjanya.

Dikatakan Ridwan, pihaknya meminta maaf atas kejadian tersebut sehingga melayangnya nyawa salah seorang pekerja.

"Atas peristiwa tersebut kami meminta maaf kepada keluarga korban dan masyarakat lainnya," kata GM PT BSP Ridwan, Selasa (31/1/2023).

Ridwan mengklaim seharusnya peristiwa itu tak perlu terjadi dikarenakan pekerjaan yang menyebabkan nyawa seorang pekerja melayang itu rutin dilaksanakan.

"Pekerjaan itu sebenarnya rutin dilakukan tapi mungkin dah qadarullah tak dapat awak elak," ucap Ridwan.

Kronologisnya, sebut Ridwan, empat orang pekerja ini sedang melakukan pekerajaan pembongkaran gate dan check vakve pada flowing sumur bekasap-2 yang merupakan sumur produksi dan saat ini dalam kondisi mati.

Pekerjaan itu, tambah Ridwan, sudah rutin dilakukan karena pekerjaan itu merupakan pembongkaran pipa bekas lebih kurang 10 meter.

"Jadi sumur itu sudah lama mati dan sumur tersebut kita bongkar untuk mengamankan aset. Pekerjaan sudah rutin dilakukan tidak ada masalah apapun," sebut Ridwan.

"Jadi pas memotong besi itulah terjadi kecelakaan kerja itu," tambahnya.

Menurut Ridwan, tewasnya pekerja itu bukan di tempat kejadian melainkan sudah sempat dilarikan ke rumah sakit.

"Empat pekerja itu masing masing sempat dilarikan ke rumah sakit," kata dia.

Lebih lanjut dijelaskan Ridwan, pihaknya sudah melakakukan pekerjaan sesuai dengan SOP.

"Namun sekarang lagi investigasi apa penyebab peristiwa itu," imbuhnya.

Pun demikian, Ridwan mengaku akan bertanggung jawab atas peristiwa yang menyebabkan salah seorang pekerja itu meninggal dunia.

"Secara profesional kami akan bertanggung jawab atas peristiwa ini terhadap keluarganya," tutur dia.

Sementara itu, Ketua DPRD Siak Indra Gunawan meminta peristiwa meninggalnya seorang pekerja di PT BSP harus diusut sampai tuntas.

Hal itu dilakukan agar tidak ada peristiwa serupa terjadi kembali dimasa yang akan datang.

"Tadi kami panggil PT BSP dan Disnakertrans Riau untuk dengar pendapat. Dan saya minta peristiwa ini harus ada yang bertanggung jawab," kata Indra, Selasa (31/1/2023).

Ia menyampaikan, peristiwa itu sudah menyangkut nyawa seseorang sehingga sudah sepantasnya ada yang bertanggung jawab.

"Ini soal nyawa orang, jadi harus ada yang bertanggung jawab. Apalagi kalau korban ini adalah tulang punggung bagaimana nasib anak dan keluarganya," ungkap Indra.

Tak hanya sampai disitu, ia juga meminta kepada Distransnaker Riau untuk serius dan terbuka dalam melakukan investigasi di lapangan.

"Distransnaker Riau juga kita minta untuk memberikan hasil investigasinya secara terbuka agar persoalan ini terang benderang dan tahu ujungnya siapa yang harus bertanggung jawab," tegas Indra.

Di sisi lain, Kepala Bidang Pengawasan Distransnaker Riau, Rival mengatakan pihaknya saat ini melakukan investigasi di lokasi kejadian.

"Kemarin kami sudah olah TKP, kami juga akan koordinasi dengan Dirjen Migas, SKK Migas terkait peristiwa ini," kata Rival saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Gedung DPRD Siak.

Rival juga belum dapat memastikan jumlah korban akibat meledaknya salah satu sumur di PT BSP itu.

"Belum tau informasi pastinya, sementara waktu ini informasinya ada empat," kata Rival.

Namun, Kabid anyar di Distransnaker Riau itu belum bisa memastikan sanksi apa yang akan diberikan terhadap perusahaan BUMD tersebut.

"Soal sanksi kita akan melihat bagaimana perstiwa sesungguhnya terjadi di lapangan," tutupnya.

Kontributor : Alfat Handri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini