Kursus Pengamanan Stadion, Peserta Dikenalkan Beragam Situasi dan Cara Mengatasi

Para peserta langsung terjun dibawa ke lapangan, Stadion Gelora Bung Karno (GBK), guna mengamati satu per satu sarana stadion.

Eko Faizin
Sabtu, 28 Januari 2023 | 08:37 WIB
Kursus Pengamanan Stadion, Peserta Dikenalkan Beragam Situasi dan Cara Mengatasi
Mabes Polri menyelenggarakan kursus manajemen cara pengamanan stadion dalam pertandingan sepakbola pada Jumat (27/1/2023). [Ist]

SuaraRiau.id - Mabes Polri menyelenggarakan kursus manajemen cara pengamanan stadion dalam pertandingan sepakbola pada Jumat (27/1/2023).

Dalam acara yang diadakan di Jakarta tersebut, 66 peserta kursus diperkenalkan bagaimana caranya mendeteksi suporter sepakbola yang dicurigai sebagai provokator.

Puluhan peserta kursus berasal dari aparat keamanan, penyelenggara pertandingan serta para pihak terkaitnya. Pelatihan tersebut diselenggarakan mulai Rabu (25/1/2023) hingga Kamis (2/2/2023) mendatang.

"Selain diperkenalkan menggunakan aplikasi bagaimana mendeteksi suporter dicurigai sebagai provokator, para peserta kursus pengamanan stadion juga dikenalkan dengan istilah prinsip kolaborasi, METHANE," jelas Asisten Operasi (Asops) Kapolri Irjen Agung Setya Imam Effendi.

Irjen Agung menjelaskan bahwa METHANE merupakan singkatan dari Major Incident, Exact Location, Type of Incident, Hazard, Access, Number of Casualities dan Emergency Services.

Mantan Kapolda Riau itu menambahkan jika Major Incident merupakan tanda apakah insiden besar telah diumumkan. Lalu, Exact Location menyatakan apa lokasi yang tepat dari wilayah geografis kejadian, Type of Incident merupakan kejadian seperti apa itu.

Sedangkan Hazard menyatakan potensi bahaya apa yang dapat diidentifikasi, dilanjutkan dengan Access atau rute apa terbaik untuk akses keluar suporter saat kejadian hal diinginkan.

"Para peserta berjumlah 66 orang juga dikenalkan berapa banyak korban dan bagaimana kondisi mereka serta Emergency Services, mana dan berapa banyak aset serta personel tanggap darurat yang diperlukan," jelas Agung Setya.

Tak hanya itu, para peserta kursus juga dikenalkan beragam situasi, mulai hijau, kuning hingga merah, serta bagaimana langkah-langkah diambil dalam kondisi tersebut sesuai dengan aturan FIFA.

Materi selama kursus manajemen pengamanan stadion berlangsung diberikan langsung oleh Tim Teaching dari Coventry University, Inggris, dipimpin Prof Mike Hardy, dan Prof David Mcllhalton.

Selain itu, juga dihadirkan anggota Kepolisian Skotlandia yang berpengalaman dalam merencanakan pengamanan Piala Dunia, Patrick O’Callaghan dan Inspektur Pertandingan, Calum Glenny.

Pada hari pertama kursus, Kamis (26/1/2023), tutur Agung, para peserta langsung terjun dibawa ke lapangan, Stadion Gelora Bung Karno (GBK), guna mengamati satu per satu sarana stadion. Termasuk Venue Operation Control di stadion terbesar di Indonesia tersebut. Pengenalan ini merupakan bekal awal bagi peserta kursus kelas operator dan trainer.

Mike Hardy, ujar Agung, menekankan akan 3 hal ingin ditransformasikan kepada 66 peserta selama kursus berlangsung selama sepekan. Ketiga hal tersebut pengetahuan (Knowledge), keahlian (Skill), dan nilai (Value).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak