Pekerja Kebun Diterkam Harimau di Pelalawan, Begini Kata BBKSDA Riau

Korban sontak berteriak keras untuk membangunkan pekerja lainnya dan membuat harimau sumatera terkejut.

Eko Faizin
Minggu, 23 Oktober 2022 | 16:40 WIB
Pekerja Kebun Diterkam Harimau di Pelalawan, Begini Kata BBKSDA Riau
Ilustrasi harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae). [ANTARA FOTO/FB Anggoro]

SuaraRiau.id - Seorang pekerja kontraktor PT Arara Abadi, Adi Saputra (37) diserang harimau di Distrik Merawang, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Pelalawan pada Sabtu (22/10/2022).

Akibat serangan satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae itu, korban mengalami luka di kepala.

Kepala BBKSDA Riau Genman S Hasibuan menjelaskan peristiwa tersebut terjadi saat seluruh pekerja tidur. Korban tiba-tiba terbangun dan melihat ada seekor harimau berjarak sekitar 2 meter darinya.

Korban sontak berteriak keras untuk membangunkan pekerja lainnya dan membuat harimau sumatera terkejut.

Satwa loreng tersebut seketika menyerang korban yang sedang dalam posisi duduk.

"Saat diserang, tangan kiri korban memegang kaki harimau dan tangan kanan korban memegang badan satwa sebagai upaya perlawanan. Namun kepala korban sudah terkena cakaran kaki kiri satwa," terang Genman dikutip dari Antara, Minggu (23/10/2022).

Korban dan pekerja lainnya mencoba untuk mengusir harimau, namun harimau tersebut enggan pergi dan malah masuk ke dalam kamp dan mengitarinya.

Usai harimau berhasil dihalau, korban segera dibawa ke klinik perusahaan untuk dilakukan pemeriksaan dan penanganan medis. Akibat diserang harimau tersebut korban mengalami luka robek di kepala atas sehingga mendapatkan 20 jahitan.

"Mendapatkan laporan tersebut, tim BBKSDA langsung turun untuk melakukan langkah awal mitigasi interaksi negatif dengan memasang kamera jebak, menghimbau, mengedukasi dan mensosialisasikan terkait upaya mitigasi konflik ini," lanjutnya.

Selain itu pihaknya juga melakukan kegiatan patroli perlindungan harimau agar kembali membangun rasa aman para pekerja.

"Kami juga berkoordinasi dengan pihak perusahaan terkait implemantasi SOP pelaksanaan kegiatan lapangan dan pengawasannya agar dapat mengantisipasi kejadian serupa terjadi lagi di kemudian hari," jelas Genman. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini