Geger Harimau di Teluk Lanus Siak Mangsa Ternak, BBKSDA Riau Lakukan Mitigasi

"Informasi yang didapatkan tim, harimau sumatera disebutkan sudah memakan hewan ternak masyarakat," kata Genman.

Eko Faizin
Minggu, 23 Oktober 2022 | 15:15 WIB
Geger Harimau di Teluk Lanus Siak Mangsa Ternak, BBKSDA Riau Lakukan Mitigasi
Ilustrasi harimau sumatera. [Antara]

SuaraRiau.id - BBKSDA Riau melakukan mitigasi usai kemunculan harimau di Desa Teluk Lanus, Sungai Apit, Siak seperti dilaporkan warga.

"Mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana dan membangun kembali rasa aman atas keresahan masyarakat terkait munculnya hewan dilindungi itu di wilayah tersebut," kata Kepala BBKSDA Riau, Genman S Hasibuan, Minggu (23/10/2022).

Genman mengatakan, tim mitigasi dipimpin Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) I, Sugito dan dengan membawa tim menuju lokasi interaksi negatif harimau sumatera untuk penyelamatan.

Ia menyebutkan, munculnya harimau sumatera di sekitar desa tersebut disebabkan bahwa Desa Teluk Lanus merupakan bagian dari hamparan landskap Semenanjung Kampar dan merupakan salah satu kantong harimau sumatera.

"Di Provinsi Riau populasi harimau sumatera jumlahnya tertinggi di Semenanjung Kampar ini," kata Genman.

Dalam prosesnya, ia menjelaskan, setelah tim tiba di lokasi selanjutnya, tim berkoordinasi dan berdiskusi bersama warga sekitar serta turut mengamati lokasi-lokasi yang dilewati harimau sumatera.

"Informasi yang didapatkan tim, harimau sumatera disebutkan sudah memakan hewan ternak masyarakat," kata Genman.

Sedangkan berdasarkan pengamatan yang dilakukan tim mitigasi, didapati beberapa jejak harimau sumatera yang dekat dengan kandang ayam milik masyarakat.

Selain itu, tim mitigasi juga melakukan proses pengambilan ploting koordinat GPS di sekitar lokasi dilaporkan kemunculan harimau.

"Hasilnya memang di lokasi kemunculan harimau sumatera itu memang terletak di dalam status kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT)," jelas Genman.

Selanjutnya, untuk membangun rasa aman bagi masyarakat beraktivitas karena takut ke luar rumah. Tim yang turun kemudian melakukan pemasangan box trap, atas pertimbangan banyaknya temuan jejak harimau sumatera di lokasi.

Genman mengatakan, untuk memancing harimau sumatera muncul, pihaknya menggunakan umpan seekor kambing yang diletakkan di dalam box trap (kotak perangkap).

"Karena hasil pengamatan banyak ditemukan jejak harimau, tim memutuskan memasang jebakan box trap yang di dalamnya dipasang umpan seekor kambing," ungkapnya.

Selain itu, untuk memantau pergerakan harimau jika muncul, tim juga memasang tiga unit camera trap.

"Hingga saat ini berdasarkan hasil cek box trap dan camera trap diketahui masih tetap seperti awal pemasangan," terang Genman. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini