SuaraRiau.id - Video di YouTube yang menarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sujud ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat geger.
Konten itu mengklaim Anies Baswedan rela bersimpuh di hadapan Presiden Jokowi karena takut dijebloskan penjara.
Video dengan durasi 8.03 menit tersebut diunggah pada Senin, (3/10/2022) dan sudah ditonton 16 ribu kali tayangan.
Rekaman video itu diunggah oleh Kanal Youtube dengan nama pengguna FORUM POLITIK.
Berdasarkan thumbnail video memperlihatkan gambar suasana di Istana Negara dengan narasi 'DIPANGGIL KE ISTANA HARI INI, ANIES BASWEDAN SUJUD MINTA AMPUN DI HADAPAN JOKOWI'.
Berdasarkan tampilan gambar, Jokowi mengenakan blazer biru tua terlihat sedang membungkuk. Salah seorang pria di hadapan Jokowi dengan setelah hitam putih bersujud.
Tidak hanya itu, thumbnail tersebut juga mempertontonkan gambar Ketua Umum PDIP Megawati dan juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Apakah klaim pada video Youtube ini benar?
Hasil penelusuran Beritahits.id pada Selasa, (4/10/2022), diperoleh fakta bahwa kabar yang beredar tersebut adalah hoaks atau salah.
Tim pencari fakta tidak menemukan momen Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sujud kepada Jokowi di Istana.
Video hanya berisi potongan-potongan pemberitaan soal Anies yang diduga akan di penjara sebagai upaya penjegalan Anies dalam pemilu 2024.
Pernyataan tersebut sebelumnya pernah dilontarkan oleh Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat, Andi Arief.
Sementara itu thumbnail pada video tersebut adalah hasil editan. Gambar tersebut merupakan momen menarik saat open house Presiden Jokowi di Istana Negara, Jakarta, dalam rangka perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah pada Rabu (5/6/2019).
Salah seorang tamu yang berasal dari masyarakat umum tiba-tiba sujud di hadapan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana.
Gambar pada thumbnail sama persis dengan foto di situs Detikcom dengan judul artikel 'Halal Bihalal di Istana: Warga Antre Salaman hingga Sujud Depan Jokowi'.
Kesimpulan
Klaim Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan nekat sujud di hadapan Presiden Jokowi ternyata tidak benar.