SuaraRiau.id - Teka-teki penyebab kematian Pegawai Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Provinsi Riau secara perlahan mulai terungkap.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) bernama Fitri itu meninggal dunia diduga akibat kekerasan benda tumpul di leher yang menekan saluran pernafasan.
Kasubdid Yanmed Dokkes RS Bhayangkara Polda Riau, Kompol Supriyanto menyatakan, korban telah meninggal sehari sebelum ditemukan tak bernyawa di parkiran Kantor DPRD Riau. Ini kata dia, berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan pihaknya.
“Korban meninggal sudah lebih kurang 24 jam,” ungkap Kompol Supriyanto, Senin (12/9/2022).
Korban diketahui ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Bagian lehernya tergantung seutas kain pada pegangan tangan di atas pintu mobil. Pada bagian hidungnya mengalir darah hingga ke bibir.
Terkait hal itu, Supriyanto menyampaikan, suatu hal yang biasa.
“Darah keluar dari hidung itu hal biasa ditemukan. Tidak ada yang aneh. Ini sesuatu yang normal dari kasus mati tergantung,” sebutnya.
Saat ini, Supriyanto juga belum dapat memastikan apakah korban tewas dibunuh atau bunuh diri. Karena kata dia, pihaknya masih melakukan pendalaman serta penelitian atas temuan pada jasad korban.
“Hasil sementara akan kami koordinasikan dengan penyidik. Ini kan bukan kasus biasa, sehingga perlu dilakukan pendalaman," katanya.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Andrie Setiawan mengatakan, kematian oknum PNS tersebut diduga dilatarbelakangi adanya hubungan asmara.
Sebelumnya, sudah beredar isu korban memiliki kedekatan dengan oknum PNS di Sekretariat Dewan (Setwan) Riau.
“Diduga karena ada hubungan asmara,” kata Kompol Andrie.
Dalam penanganan perkara ini, Andrie menuturkan, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi untuk dimintai keterangan. Pihaknya juga telah mengambil sejumlah rekaman CCTV guna mengumpulkan bukti.
"Penyebab kematiannya, ada kekerasan tumpul di leher yang menekan jalan nafas. Ini ditandai adanya Asfiksia (mati lemas). Perkiraan kematian 12 - 72 jam," beber Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru.
Suasana sunyi dan hening di parkiran Basement Kantor DPRD Riau, seketika mendadak ramai sekitar pukul 12.00 WIB. Sejumlah personil polisi dan Satpol PP Provinsi memadati areal parkir gedung wakil rakyat di Jalan Jendral Sudirman tersebut.
Personil polisi yang tiba, dan diiringi mobil ambulan dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau. Polisi kemudian memasang police line pada dua lokasi di sekitaran mobil silver Daihatsu Terrios dengan plat BM 1389 VK.
Di mobil Daihatsu tersebut Fitri ditemukan. Kondisinya sudah tidak bernyawa. Mayat itu mengenakan jilbab warna kuning dan baju merah maron serta kaca mata.
Di parkiran Basement DPRD Riau, Tim Inafis Polresta Pekanbaru terlihat tengah bekerja. Petugas berupaya mengeluarkan jenazah korban dari kendaraan roda empat tersebut.
Bagian wajah korban terlihat sudah mengitam. Diperkirkan Fitri telah meninggal dunia sejak beberapa jam lalu. Mayat tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik jenazah warna orange dan dibawa masuk ke ambulan.
Mobil ambulan lalu berjalan menuju RS Bhayangkara Polda Riau. Di sana, mayat nantinya akan dilakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian korban. Sedangkan, anggota polisi lainnya masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
Kontributor : Riri Radam