SuaraRiau.id - Para petani di Kabupaten Siak, Riau harus mengelus dada lantaran harga sawit kini anjlok terjun bebas. Padahal beberapa bulan terakhir bikin petani senyum sumringah.
Keadaan tersebut tentu saja membuat sedih para petani sawit, apalagi di momentum hari taya Idul Fitri dimana kebutuhan finansial sangat dibutuhkan.
Turunnya harga sawit tersebut usai Presiden Jokowi mengumumkan pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng baru-baru ini.
Seorang petani bernama Taslim (44) mengatakan, dirinya terkejut dengan harga sawit Riau tiba tiba anjlok serendah-rendahnya.
"Sekarang sawit kami di petani di beli dengan harga Rp 800 (per Kg). Hancur rasanya," kata Taslim, Selasa (26/4/2022).
Harga yang rendah tersebut membuat Taslim berfikir sinis terhadap pemerintah. Sebab, lanjut Taslim, rendahnya harga sawit sesaat setelah presiden Jokowi melarang soal ekspor bahan baku minyak goreng.
"Sebenarnya apa yang ada dalam pikiran pemerintah? Kok sampai begini kali. Semua kebutuhan hidup naik, harga sawit di petani malah drop kali. Sudah kacau kali," sebut Taslim.
Hal senada juga dikatakan petani sawit asal Kecamatan Mempura, Sugianto (39). Sugianto mengaku kecewa sekaligus sedih atas kondisi anjloknya harga sawit.
Saat ini, diceritakan Sugianto, ia dan keluarganya sangat bertumpu pada kelapa sawit dalam memenuhi kebutuhan hidup.
"Di momen lebaran Idul Fitri pulak seperti ini harga sawit. Kacau kali emang," ujar Gianto.