Petani Menjerit, Harga Sawit Riau Terjun Bebas usai Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng

Menjelang lebaran Idul Fitri ini, para petani sawit menjerit lantaran turunnya harga yang signifikan itu.

Eko Faizin
Selasa, 26 April 2022 | 14:42 WIB
Petani Menjerit, Harga Sawit Riau Terjun Bebas usai Jokowi Larang Ekspor Minyak Goreng
Ilustrasi harga sawit Riau. [Antara]

SuaraRiau.id - Harga sawit Riau mengalami penurunan harga yang signifikan baru-baru ini. Anjloknya harga sawit setelah pengumuman larangan ekspor bahan baku minyak goreng diumumkan Presiden Jokowi.

Harga TBS sawit ini melemah hingga 50 persen dibandingkan harga acuan Dinas Perkebunan Riau pekan lalu. Sebelumnya harga sawit di kisaran Rp 3000 per kilogram.

Menjelang lebaran Idul Fitri ini, para petani sawit menjerit lantaran turunnya harga yang signifikan itu.

Di Duri, Kabupaten Bengkalis misalnya, harga TBS sawit di RAM pengepul, dihargai Rp 1.500 hingga Rp 1.600.

"Harganya turun, kita ngambil di angka Rp 1.500an," kata Bobi, seorang juragan alias toke sawit, dihubungi Selasa (26/4/2022).

Menurut dia, ketetapan itu dibuat sesuai dengan harga penjualan di pabrik kelapa sawit.

Sementara para petani mayoritas pada mengeluh dengan kondisi anjloknya harga sawit itu. Diketahui, sawit menjadi komoditi andalan masyarakat Riau selama ini.

"Hajab, turunnya jauh. Entah gimana lah Lebaran ini," kata Rustam (35), petani sawit di Duri.

Menurut dia, tentu dengan turunnya harga sawit ini mengganggu ekonomi masyarakat, terutama soal dapur rumah tangga petani.

"Saat ini bahan-bahan pokok serba mahal, sementara hasil sawit turun. Ya gimana lah coba kita fikirkan," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini