Sementara jika dari Kantor Bupati sekitar 500 meter. Taman burung berdekatan dengan Kantor Pemadam Kebakaran, berjarak sekitar 50 meter.
Diketahui, terdapat 9 tiang di taman burung tersebut untuk menyangga jaring-jaring diatas. Jaring penutup yang digunakan juga sama persis dengan jaring yang biasanya nelayan gunakan untuk menangkap ikan.
Tampak usang dan bolong-bolong jaring penutup di taman burung tersebut.
Sebelumnya diberitakan, taman burung di Kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura, Siak sudah rampung sejak beberapa tahun lalu. Namun, bangunan itu hingga saat ini tampak tidak fungsional.
Dicita-citakan, bangunan tersebut menjadi salah satu ikon wisata baru di Kabupaten Siak. Namun, fakta yang ditemui SuaraRiau.id di lapangan, tak menjawab cita-cita itu.
Direncanakan, taman burung itu akan diisi oleh berbagai macam jenis burung. Kondisi saat ini, alih-alih burung, pengunjung hanya akan menyaksikan semak belukar yang tumbuh di dalam dan luaran taman tersebut.
Dibangun pada 2014 dari APBD senilai Rp1,79 miliar, bangunan itu belum lagi berfungsi, sehingga Pemkab Siak melalui Dinas Pariwisata melakukan penganggaran kembali pada tahap kedua pada 2017 dengan anggaran Rp1,4 miliar.
Penambahan anggaran pembangunan tersebut ternyata hingga saat ini juga belum membuahkan hasil bahwa taman burung itu akan diisi sejumlah burung dan dijadikan tempat wisata.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Siak, Fauzi Asni membenarkan bahwa bangunan tersebut memang dibangun dengan dua tahap hingga saat ini.
"Saat pembangunan itu saya masih menjadi Asisten I, itu belum zaman saya jadi Kadis Pariwisata Siak," kata Fauzi Asni kepada SuaraRiau.id.
![Potret taman burung bernilai Rp 3 miliar di Kelurahan Sungai Mempura, Kecamatan Mempura, Kabupaten Siak. [Suara.com/Alfat Handri]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/04/20/15549-taman-burung-di-siak.jpg)
Ketika pembangunan, bayangan Fauzi Asni taman burung itu ada pohon di dalamnya, seperti hutan mini. Lalu ditutup dengan jaring sehingga terlihat lebih alami. Namun, setelah selesai bentuknya seperti yang terlihat saat ini.
Saat ini, kata Fauzi, dia belum bisa menjelaskan secara detail anggaran APBD yang digelontorkan untuk membangun taman burung itu.
"Nanti saya cari data pastinya, sekarang Kabid yang membidani itu sedang naik tensinya," jelas Fauzi.
Kendati demikian, kata Fauzi, besar harapannya agar itu menjadi salah satu ikonik wisata di Kabupaten Siak.
Ia pun bercerita upaya dari pihaknya dan kendala yang dihadapi. Fauzi ingin memantapkan kesiapan taman burung itu agar bisa diisi burung.