China Minta Warganya Berpakaian Islami selama di Afghanistan

Mengutip media pemerintah China, Global Times, dalam imbauan yang dikeluarkan untuk semua warga negara China.

Eko Faizin
Senin, 23 Agustus 2021 | 13:45 WIB
China Minta Warganya Berpakaian Islami selama di Afghanistan
Ilustrasi wanita di Afghanistan kembali ke sekolah. [AFP/Aref Karimi]

SuaraRiau.id - Pemerintah China meminta warganya untuk berpakaian Islami selama di Afghanistan. Selain itu, mereka mendesak warganya di Afghanistan secara ketat mematuhi kebiasaan Islam, termasuk aturan berpakaian dan makan di depan umum.

Imbauan tersebut disampaikan Kedutaan Besar (Kedubes) China di Ibu Kota Kabul pada Sabtu 21 Agustus 2021.

Mengutip media pemerintah China, Global Times, dalam imbauan yang dikeluarkan untuk semua warga negara China.

Kedutaan juga menyarankan mereka menjaga jarak dari Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul dan lokasi kacau lainnya.

Diketahui, selama pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dengan delegasi Taliban di kota pelabuhan China utara Tianjin bulan lalu, ia berharap Afghanistan dapat mengadopsi kebijakan Islam moderat.

Menyadur India Today, Minggu (22/8/2021), pada Kamis 19 Agustus 2021 pekan lalu, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan China dipersilakan berkontribusi pada pembangunan kembali Afghanistan.

Pasalnya, Negeri Tirai Bambu itu telah memainkan peran konstruktif dalam mempromosikan perdamaian dan rekonsiliasi di negara itu.

“China adalah negara besar dengan ekonomi dan kapasitas yang besar. Saya pikir mereka dapat memainkan peran yang sangat besar dalam pembangunan kembali, rehabilitasi, dan rekonstruksi Afghanistan,” ujar Suhail Shaheen kepada televisi CGTN seperti dikutip dari Terkini.id--jaringan Suara.com.

China yang semakin kuat mungkin dapat memanfaatkan fakta mereka tidak berperang di Afghanistan dalam berurusan dengan Taliban.

Seperti yang diketahui, Taliban mengambil alih negara itu pada Minggu (15/8/2021) pekan lalu ketika Amerika Serikat sedang menyelesaikan penarikan pasukan, diplomat, dan warga Afghanistan yang bekerja dengan koalisi selama 20 tahun terakhir.

Dalam aturan selama 1996-2001, Taliban mencegah anak perempuan pergi ke sekolah dan perempuan meninggalkan rumah mereka tanpa mengenakan burka.

Setelah mereka berkuasa lagi, Taliban berjanji memberikan pendidikan bagi perempuan. Namun, para ahli dan aktivis tetap waspada terhadap apa yang akan terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini