Taliban Hajar Bocah Afghanistan hingga Bersimbah Darah di Dekat Bandara

Sejumlah bocah Afghanistan tersebut tergeletak bersimbah darah di ruas-ruas jalan di dekat bandara Kabul.

Eko Faizin
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 10:29 WIB
Taliban Hajar Bocah Afghanistan hingga Bersimbah Darah di Dekat Bandara
Sejumlah orang di Bandara Kabul menaiki badan pesawat airbus sehari setelah ibu kota Kabul jatuh ke tangan Taliban. Warga beramai-ramai menuju ke bandara demi bisa pergi keluar Afghanistan. (Foto: AFP)

SuaraRiau.id - Kelompok Taliban telah menguasai Afghanistan beberapa hari lalu. Pemandangan miris terjadi pasca peristiwa tersebut.

Salah satunya soal anak-anak Afghanistan yang dikabarkan terluka lantaran dipukuli dan dicambuk Taliban saat mencoba kabur dari negara itu.

Sejumlah bocah Afghanistan tersebut tergeletak bersimbah darah di ruas-ruas jalan di dekat bandara Kabul.

Pemandangan itu terekam dalam sejumlah foto hasil jepretan seorang jurnalis koresponden Los Angeles Times yang tengah berada di Afghanistan, Marcus Yam.

Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, Afghanistan. [Twitter/@Maxar]
Bandara Internasional Hamid Karzai Kabul, Afghanistan. [Twitter/@Maxar]

Seperti dalam fotonya terlihat seorang pria menggendong seorang anak yang kepalanya bersimbah darah.

Mengutip Terkini.id--jaringan Suara.com, seorang bocah lainnya melihat anak itu sembari menangis, dengan pakaian yang juga sudah penuh bercak darah.

Sementara terlihat di depan mereka, tergeletak seorang wanita berbaju hitam. Kepala wanita itu juga sudah penuh dengan darah yang mengucur hingga ke pipi.

Tidak hanya itu, Yam juga mengabadikan sejumlah momen ketika warga Afghanistan berlarian menuju bandara di Kabul agar dapat segera dievakuasi.

Mereka ingin angkat kaki dari Afghanistan lantaran Taliban sudah memegang kendali sejak Minggu 15 Agustus lalu.

Menurut Yam, gerilyawan Taliban beberapa kali melepaskan tembakan yang mereka klaim untuk menjaga ketertiban. Tidak hanya mata, telinga para anak-anak itu juga sakit karena tembakan peluru milisi Taliban.

Para warga Afghanistan tetap berupaya mencapai landasan pacu di tengah kekacauan itu, tidak peduli bisa naik pesawat apa dan ke arah mana. Terpenting keluar dari Afghanistan.

Para warga di sana mendaftarkan diri ke perwakilan negara asing yang menyediakan layanan evakuasi, seperti Inggris dan Amerika Serikat (AS), setiap penerbangan yang disediakan pasti langsung diserbu.

Seorang tentara Inggris mengatakan kepada The Independent, negaranya mengumpulkan warga Afghanistan yang meminta evakuasi di sekitar Hotel Baron. Mereka harus menunggu di posko-posko penampungan yang didirikan masing-masing negara.

Warga berusaha menuju Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). [Antara/Reuters/Stringer/FOC/djo]
Warga berusaha menuju Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Senin (16/8/2021). [Antara/Reuters/Stringer/FOC/djo]

Hotel itu terletak di salah satu ruas jalan di dekat bandara. Di sepanjang jalan dari posko-posko tersebut menuju bandara, para anggota Taliban berjaga sambil menenteng senapan AK-47.

Di titik itulah kerap terjadi pemukulan dari Taliban. Tidak hanya pria dan anak kecil, Taliban juga memukuli para wanita, bahkan yang sedang menggendong bayi.

Sejumlah tentara Inggris yang bertugas di bandara mengaku kerap melihat ibu Afghanistan rela memanjat tembok bandara demi melemparkan bayi mereka ke pasukan keamanan.

“Para ibu itu putus asa. Mereka dipukuli Taliban. Mereka berteriak, ‘Selamatkan bayi saya,’ dan melemparkan bayi mereka ke arah kami. Beberapa bayi jatuh ke kawat berduri,” beber salah seorang tentara Inggris itu.

“Yang terjadi sangat memilukan. Pada malam hari, tak ada satu pun orang di antara kami yang tak menangis.” kata dia lagi.

Peristiwa pemukulan para warga Afghanistan ini juga sampai ke telinga pemerintah Amerika Serikat.

Penasihat Keamanan Gedung Putih, Jake Sullivan mengaku akan mengontak Taliban. Pasalnya, kelompok itu sudah berjanji bakal menjaga keamanan para warga yang mau dievakuasi.

“Kami memantau ketat semuanya dan sangat fokus agar Taliban benar-benar memegang janjinya,” katanya dikutip The Guardian.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki spontan mengeluarkan ancaman jika sampai Taliban tidak memenuhi janjinya, konsekuensinya adalah penggunaan kekuatan militer AS.

“Kami sudah menegaskan itu,” ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak