SuaraRiau.id - Habib Rizieq Shihab menyatakan kalau dirinya dipantau drone Badan Intelijen Negara (BIN) yang diterbangkan di atas Pondok Pesantren Markaz Syariah, di Megamendung, Bogor.
Habib Rizieq menyampaikan hal itu saat membacakan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.
Peristiwa tersebut, kata dia, terjadi usai dirinya keluar dari Rumah Sakit Ummi. Habib Rizieq mengatakan, drone dan tiga orang anggota BIN yang menyusup itu kepergok oleh petugas pos penjaga pesantren.
Para anggota BIN kemudian ditangkap dan diamankan.
“Tiga anggota BIN sedang melakukan penyusupan dan pengintaian di Pesantren Markaz Syariah Megamendung, Bogor, dengan menggunakan drone tertangkap oleh petugas pos penjagaan pesantren,” kata dia dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (20/5/2021).
Usai diperiksa, dari sana ketiga anggota BIN itu, kata Habib Rizieq, memiliki kartu identitas intelijen. Ketiganya lantas dilepas dan dibebaskan secara terhormat.
“Karena mereka adalah petugas negara.” ujar Habib Rizieq.
Tak lama usai kejadian itu, Habib Rizieq kemudian memutuskan geser lokasi untuk melakukan isolasi mandiri.
Dalam keterangannya, dengan mata kepala sendiri dia melihat drone milik BIN berkeliling di sekitar tempat tinggal Habib Rizieq di Sentul, Bogor.
Bukan cuma itu saja, dari laporan yang diperoleh, pihaknya juga menemukan ada sejumlah mobil asing mencurigakan yang selalu memantau dirinya selama 24 jam.
“Mereka memperhatikan siapa saja yang keluar dari kompleks perumahan,” ucapnya.
Maka itulah dia beserta keluarga kemudian memilih pindah lokasi ke Karawang dengan sejumlah pertimbangan. Adapun kepindahan ini tak lain untuk melakukan isolasi mandiri di wilayah yang segar nan asri demi kesehatannya.
Dan di saat itulah, ketika melakukan perpindahan, rombongannya dikuntit oleh sejumlah mobil, sampai terjadi peristiwa berdarah di tol Karawang terhadap Laskar FPI.
Dia mengaku dikejar dan dipepet sampai keluar tol Karawang Timur. Keluarga dan dirinya selamat usai Laskar FPI menghalau pergerakan mereka.
“Laskar pengawal kami terus dikejar dan diserang serta ditembaki secara brutal oleh gerombolan orang tak dikenal tersebut. Saya dan keluarga selamat, tapi enam anggota laskar FPI diculik, dan akhirnya mereka dibawa masuk kembali ke dalam Tol Karawang, lalu dibawa ke Km 50, selanjutnya digiring ke suatu tempat untuk disiksa dengan sadis dan dibunuh secara kejam dan biadab,” ucap Rizieq.