SuaraRiau.id - Aksi terorisme dan penangkapan terduga teroris akhir-akhir ini, menjadi perbincangan. Apalagi beberapa terduga teroris yang tertangkap mengaku simpatisan dari Front Pembela Islam alias FPI.
Polemik maraknya aksi terorisme yang terjadi Indonesia membuat Neno Warisman ikut berkomentar.
Menurutnya, terorisme tak ubahnya seperti tarian sihir yang dapat dengan mudah mempengaruhi banyak orang untuk menari.
Neno Warisman mengungkapkan bahwa paham terorisme itu ibarat sebuah tanaman. Namun berbeda dari tanaman kebanyakan, tumbuhan yang satu ini sangat beracun dan tentunya berbahaya.
Kendati demikian, Neno Warisman menegaskan bahwa tanaman itu bukan tumbuh, berkembang atau bahkan dipelihara oleh pihaknya.
Hal itu lantaran, dari ratusan ribu keluarga yang dijumpai Neno, tidak ada satupun yang ditemui dan terindikasi gerakan teroris.
“Kalau terorisme merupakan tanaman, itu tanaman yang beracun, terus kalau kita ikut menyirami tanaman itu, kita ikut dong membesarkan tanaman racun tersebut,” kata dia di YouTube bersama Haikal Hassan Baras, dikutip dari Hops.id--jaringan Suara.com, Kamis (8/4/2021).
“Pembicaraan terorisme ini menurut hemat saya, bukan tanaman kita dan bukan kita yang menanam, bukan juga keluarga-keluarga kita. Tidak satu pun dari keluarga yang saya temui, ada beratus-ratu ribu jumlahnya, tidak ada satu pasangan orangtua yang mengajarkan kepada anaknya tentang sikap-sikap teror,” imbuh Neno.
Lebih lanjut, ia membicarakan soal dalang di balik keberadaan teroris tersebut. Dia menilai, ada pihak yang secara dengan sengaja menumbuhkan dan membesarkan bibit terorisme sehingga muncuat serta muncul ke permukaan.
Neno mengibaratkan aktor yang menumbuhkan bibit teroris itu sebagai peniup alat musik suling. Perannya tak lain adalah membuat tanaman teroris tersebut tumbuh kemudian mempengaruh banyak orang.
Oleh sebab itu, Neno menjuluki terorisme sebagai tanaman dan tarian sihir yang dapat dengan mudah membuat orang menari-nari.
Kendati demikian, dia mengimbau kepada khalayak agar tidak terjerumus ke dalam paham radikal tersebut karena tentunya sangat berbahaya bagi masa depan bangsa.
“Jadi ini tanaman siapa? Kalau begitu, apabila tanaman itu sekarang menjadi kelihatan keluar dari humus tanah dan membesar, kemudian ada siapa? Ada peniup seruling yang membuat dia jadi melenggok-lenggok tanaman itu. Kemudian dia menjadi sihir, dia menari-nari dan semua orang ikut menarikan tariannya. Inilah, terorisme itu adalah tarian sihir, tentu saja kita tidak boleh ikut kena sihirnya,” ungkap Neno.
“Ini bukan tanaman biasa, ini adalah tanaman yang sengaja ditanam, beracun, dan dia mengeluarkan aroma sihir. Jadi siapa yang memandangnya pun tersihir,” sambung Neno.