Pria di Kampar Nekat Akhiri Hidup, Sempat Pamit Istri lewat Video Call

Beberapa saat sebelum gantung diri, korban sempat berkomunikasi dengan istrinya.

Eko Faizin
Kamis, 18 Maret 2021 | 14:33 WIB
Pria di Kampar Nekat Akhiri Hidup, Sempat Pamit Istri lewat Video Call
Ilustrasi melakukan video call.

SuaraRiau.id - Peristiwa tragis terjadi di Desa Kusau Makmur, Kecamatan Tapung Hulu, Kabupaten Kampar. Seorang pria nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dapur rumahnya, pada Rabu (17/03/2021) sekira pukul 09.00 WIB.

Korban adalah RS (30) beralamat di Dusun IV Kp Damai Sei Kuning Desa Kusau Makmur, Kecamatan Tapung Hulu.

Beberapa saat sebelum gantung diri, korban sempat berkomunikasi dengan istrinya L (25) lewat video call, berpamitan untuk pergi selamanya.

Humas Polres Kampar, AKP Deni Yusra menjelaskan peristiwa ini bermula pada Rabu (17/03/2021) sekitar pukul 04.00 WIB, saat korban datang ke rumah mertuanya, sesampai di sana pihak keluarga berencana membawa korban untuk berobat ke klinik Aris di Desa Sukaramai.

"Korban menolak karena merasa tidak memiliki penyakit, setelah itu korban kembali pulang ke rumahnya, sementara istri dan anaknya tetap berada di rumah mertuanya itu," kata Deni, Kamis (18/3/2021).

Kemudian sekitar pukul 08.31 WIB, korban menelepon mertuanya melalui video call namun saat itu dijawab oleh istrinya.

Dalam percakapan itu korban berkata "Aku pergi ya" dan saat itu terlihat korban sedang persiapan gantung diri.

Melihat itu, istri korban mematikan Hp-nya lalu menghubungi tetangganya bernama Ingantan Sinulingga dan Sada Prare Gurusinga, Lia meminta mereka segera datang ke rumahnya untuk mengecek suaminya yang diduga melakukan bunuh diri.

"Sesampai di rumah korban, saksi melihat korban dalam keadaan gantung diri di dapur dan sudah tidak bernyawa lagi. Atas kejadian itu saksi memanggil warga sekitar, lalu secara bersama menurunkan korban saat itu juga dan kemudian mengganti pakaian korban," ungkapnya.

Sekitar pukul 10.15 WIB, Kepala Desa Kusau Makmur Mariaman datang ke Polsek Tapung Hulu melaporkan kejadian tersebut.

Atas laporan itu, Kanit Reskrim dan beberapa anggota Polsek bersama Kepala Desa menuju ke TKP di rumah korban.

Saat petugas tiba, korban sudah diturunkan dan pihak keluarga sedang mengadakan doa bersama pendeta, selanjutnya piket Reskrim menginterogasi istri korban dan meminta keterangan dari saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

Di sana, Kapolsek Tapung Hulu AKP Try Widyanto Fauzal bersama jajaran juga telah melakukan olah TKP dan mengambil keterangan dari saksi-saksi.

"Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi terhadap korban dan kemudian membuat surat pernyataan penolakan, yang diserahkan kepada pihak kepolisian," tuturnya.

Catatan Redaksi: Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecenderungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan, 24 jam.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini