Ini Kuliner Beracun Khas Suku Sakai Riau, Berani Coba ?

Suku Sakai merupakan penduduk asli di Riau. Memiliki makanan khas yang tetap dilestarikan.

Muhammad Yunus
Minggu, 14 Maret 2021 | 12:03 WIB
Ini Kuliner Beracun Khas Suku Sakai Riau, Berani Coba ?
Masyarakat adat Suku Sakai saat pembuatan Mengalo di Duri, Kabupaten Bengkalis / [SuaraRiau.id / Panji Ahmad Syuhada]

SuaraRiau.id - Suku Sakai merupakan penduduk asli di Riau. Memiliki makanan khas yang tetap dilestarikan dan dijaga cita rasanya secara turun temurun.

Namanya Mengalo. Kuliner ini dibuat dari ubi racun yang diolah dengan baik oleh masyarakat adat suku Sakai.

Mungkin bagi sebagian orang rasa ubi mengalo ini agak aneh. Namun siapa sangka Mengalo merupakan makanan favorit yang lezat dan tetap dilestarikan Suku Sakai sampai ke anak cucu.

Mengalo merupakan makanan utama dari Suku Sakai. Proses pembuatannya pun melalui proses yang cukup panjang.

Baca Juga:Penyebab Satpam LAM Pekanbaru Nekat Lakukan Teror Kepala Anjing

Mula-mula, ubi beracun yang baru dicabut dari pohonnya dibersihkan. Kemudian direndam selama kurang lebih tiga hari. Diparut, diperas, kemudian dikeringkan dan disangrai dalam wajan besi.

Maka hasilnya berupa serbuk yang menyerupai kerak nasi ataupun tepung kasar. Cita rasa Mengalo memang agak hambar dan agak apek. Makanan khas ini bisa disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Menurut warga Sakai, Herman, makan Ubi Mengalo sudah menjadi tradisi mereka sejak dahulu. Sejak kecil, ia sudah diajarkan keluarganya untuk mengkonsumsi Mengalo.

"Mengalo ini makanan pokok kami, rasanya enak. Makanan ini dibuat dari ubi racun yang diolah dan bisa tahan lama," kata Herman warga Sakai di Duri, Sabtu (13/3/2021).

Ia menjelaskan, memakan Mengalo lebih nikmat jika dicampur dengan gula merah cair. Mengalo ini merupakan makanan pokok masyarakat adat suku Sakai di Riau.

Baca Juga:Pesona Pulau Beting Aceh, Wisata Bahari Riau yang Mirip Gili Trawangan

"Kalau makan tak ada Mengalo tak lengkap rasanya," tutur dia.

Hingga kini, makanan khas Suku Sakai tersebut masih tetap dilestarikan sampai ke anak cucu suku sakai di Riau.

Masyarakat Sakai merupakan suku asli di Riau, mereka tersebar di sebagian wilayah di bumi Lancang Kuning.

Di Duri, Kabupaten Bengkalis sendiri, terdapat perkampungan yang wilayahnya dihuni sebagian besar Suku Sakai.

Di sana terdapat rumah adat hingga hutan adat suku Sakai yang masih dijaga keasriannya. Namanya Desa Kesumbo Ampai, Kecamatan Bathin Solapan.

Aktivitas pembuatan Mengalo masih saja dilakukan warga Sakai. Terutama pada peringatan-peringatan hari besar dan acara adat.

"Setiap ada acara, Mengalo ini tak pernah ketinggalan. Ini lah makanan khas kami," ujar Herman lagi.

Mengulik dari Ensiklopedi Bengkalis, ditulis oleh Tim Pusat Penelitian Kebudayaan dan Kemasyarakatan (P2KK) Universitas Riau, bahwa suku Sakai merupakan ras veddoid.

Mereka bercampur dengan orang Minangkabau yang datang bermigrasi sekitar abad ke-14 ke daerah Riau; tepatnya di Gasib. Lalu menyebar ke hutan-hutan di sekitar daerah sungai-sungai Gasib, Rokan dan Mandau serta seluruh anak-anak Sungai Siak.

Kontributor : Panji Ahmad Syuhada

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak